https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Perusahaan Migor Perlu Ada di Bengkulu untuk Stabilkan Harga Sawit

Perusahaan Migor Perlu Ada di Bengkulu untuk Stabilkan Harga Sawit

Ketua Kadin Bengkulu, Ahmad Irfansyah.

Bengkulu, kabarsawit.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bengkulu menyebutkan untuk membuat harga TBS kelapa sawit di Bengkulu stabil perlu adanya perusahaan pengolahan Crude Palm Oil (CPO) menjadi minyak goreng. Pasalnya daerah-daerah yang memiliki perusahaan minyak goreng cenderung memiliki harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang lebih stabil.

Ketua Kadin Bengkulu, Ahmad Irfansyah menyampaikan pentingnya Bengkulu memiliki perusahaan pengolahan CPO menjadi minyak goreng. 

Sebab keberadaan pabrik pengolahan minyak goreng di daerah lain, seperti Sumatera Utara, telah membantu mempertahankan harga TBS kelapa sawit di atas angka Rp 1.800 per kilogram. Di sisi lain, di Bengkulu, harga pembelian TBS sawit di tingkat pabrik rata-rata hanya mencapai Rp 1.570 per kilogram.

"Bengkulu perlu mengembangkan perusahaan pengolahan CPO menjadi minyak goreng agar kita bisa memanfaatkan potensi kelapa sawit kita dengan lebih baik. Dengan adanya pabrik minyak goreng di daerah ini, kita dapat menjaga harga TBS kelapa sawit agar tidak terlalu rendah," ujar Ahmad, Jumat (9/6).

Ia menekankan bahwa harga rendah TBS kelapa sawit di Bengkulu telah menjadi masalah yang perlu segera diatasi. Selain mempengaruhi pendapatan petani kelapa sawit di daerah, rendahnya harga juga mengurangi daya saing Bengkulu dalam industri kelapa sawit nasional.

"Harga beli TBS kelapa sawit yang rendah di Bengkulu membuat petani tidak mendapatkan keuntungan yang layak. Ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bengkulu dan daya saing kita di industri kelapa sawit nasional," tegas Ahmad.

Selama ini, petani kelapa sawit di Bengkulu cenderung harus menjual TBS kelapa sawit dengan harga yang lebih rendah karena keterbatasan pabrik pengolahan di daerah ini. Dengan hanya Rp 1.570 per kilogram, harga pembelian TBS sawit di tingkat pabrik di Bengkulu masih jauh di bawah harga yang bisa dipertahankan.

"Kita perlu meniru Sumatera Utara dan daerah lain yang telah berhasil mengembangkan industri pengolahan minyak kelapa sawit. Dengan adanya perusahaan pengolahan CPO di Bengkulu, kita dapat menjaga harga TBS kelapa sawit agar tetap kompetitif dan memberikan keuntungan yang adil bagi petani kita," kata Ahmad.

 

Selain menjaga harga TBS kelapa sawit, kehadiran perusahaan pengolahan CPO di Bengkulu juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Dengan adanya pabrik pengolahan, akan tercipta rantai nilai tambahan dalam industri kelapa sawit di Bengkulu.

"Bukan hanya menjaga harga TBS Kelapa sawit tetap stabil, adanya perusahaan minyak goreng juga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," tutupnya.