https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Harga Sawit Ambles, Upah Panen dan Angkut Tetap Tinggi di Dua Daerah Ini

Harga Sawit Ambles, Upah Panen dan Angkut Tetap Tinggi di Dua Daerah Ini

Ilustrasi - petani sawit di Bengkulu Selatan. Foto: Dirgantara

Bengkulu, kabarsawit.com - Para petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara mengeluhkan tingginya upah panen dan angkut sawit. Sebab upah yang tinggi ikut menggerus pendapatan petani.

Mustopa, seorang petani kelapa sawit di Bengkulu Selatan, mengungkapkan bahwa saat ini upah panen dan angkut sawit di daerahnya mencapai Rp 500 per kilogram. Upah tersebut naik setelah harga BBM subsidi naik. Padahal sebelumnya upah panen di daerah ini hanya Rp 300 per kilogram.

"Upah panen dan angkut yang naik tentu saja membuat pendapatan sawit kami menjadi menurun, karena harga sawit saja saat ini rendah," ujat Mustopa kepada kabarsawit.com, Jumat (9/6).

Budi Santoso, seorang petani kelapa sawit di Bengkulu Utara juga mengatakan bahwa upah panen dan angkut sawit di daerahnya sedikit lebih tinggi mencapai Rp 600 per kilogram. Kenaikan upah tersebut tentu saja membuat pendapatannya ikut menurun.

"Dengan upah angkut dan panen sebesar itu, pendapatan saya ikut menurun, karena harga sawit saat ini paling mahal Rp 1.300 per kilogram," tuturnya.

Ia mengatakan, harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani berada pada kisaran Rp 1.250 hingga Rp 1.300 per kilogram. Jadi, petani hanya mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 700 hingga Rp 800 per kilogram dalam sekali panen. Budi merasa bahwa pendapatan yang diterima tidak sebanding dengan usaha yang telah dilakukan.

 "Harga yang kami terima sebagian untuk bayar upah panen dan angkut sawit. Kemudian sisanya untuk perawatan kebun mulai dari membeli pupuk hingga herbisida, Kami berharap pemerintah dan perusahaan perkebunan dapat meningkatkan harga TBS kelapa sawit untuk meringankan beban kami sebagai petani," tuturnya.

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menyatakan, akan bekerja sama dengan perusahaan perkebunan dan instansi terkait untuk mencari solusi yang menguntungkan bagi petani kelapa sawit.

"Kami akan bekerja sama dengan perusahaan perkebunan dan instansi terkait untuk mencari solusi yang menguntungkan bagi petani kelapa sawit. Kami memahami pentingnya meningkatkan harga TBS sawit agar petani dapat merasakan manfaat yang lebih besar dari usaha mereka," tutup Rohidin.