https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Pabrik Pengolahan Minyak Sawit Masih Minim di Bengkulu, Pemda Diminta Tak Persulit Investor

Pabrik Pengolahan Minyak Sawit Masih Minim di Bengkulu, Pemda Diminta Tak Persulit Investor

Truk pengangkut TBS sawit di Provinsi Bengkulu. Foto: Dirgantara

Bengkulu, kabarsawit.com - Tingginya produksi minyak sawit (CPO) di Provinsi Bengkulu tidak dibarengi dengan pengembangan industri hilir. Akibatnya, sampai sekarang Bengkulu masih menjual bahan mentah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bengkulu, Darjana menekankan perlunya industri pengolahan CPO do Bengkulu sehingga ke depan bisa menjual produk dalam bentuk barang jadi.

"Hilirisasi penting untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan nilai jual produk. Misalnya, mengolah CPO menjadi minyak goreng, tentu nilai jualnya bertambah besar," kata Darjana kepada kabarsawit.com, kemarin. 

Bahkan menurut Darjana, hadirnya pabrik pengolahan baru akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. "Kalau misalnya berdiri pabrik minyak goreng, itu juga akan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah. Lapangan kerja baru juga akan terbuka," tukasnya.

"Jika bisa memproduksi sendiri, harga minyak goreng tentu jadi lebih murah, dan ini akan membantu masyarakat," tambahnya.

Menurutnya, hilirisasi juga akan meningkatkan pendapatan petani sawit setempat. Penyerapan TBS akan meningkat sehingga harga menjadi lebih stabil. "Pembangunan pabrik pengolahan CPO merupakan langkah strategis untuk mengungkit ekonomi daerah ini," ujarnya.

Dia berharap pemerintah daerah lebih gencar melakukan promosi dan memudahkan perizinan untuk menarik minat investor menggarap industri hilir sawit di Bengkulu. 

"Pemerintah daerah juga hendaknya bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset dan konservasi untuk memastikan operasional pabrik tetap berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul," pungkasnya.