https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Petani Sawit di Bengkulu Mulai Beralih ke Pupuk Organik

Petani Sawit di Bengkulu Mulai Beralih ke Pupuk Organik

Ilustrasi - pupuk organik. Foto: shutterstock/the little paint

Bengkulu, kabarsawit.com - Mahalnya harga pupuk non-subsidi membuat petani sawit di Provinsi Bengkulu putar otak. Saat ini sekitar 60 persen petani di sana telah beralih menggunakan pupuk organik. 

Petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan, Ahmad Yusuf, adalah salah satunya. Ia mengaku sudah merasakan manfaat setelah beralih dari pupuk kimia ke pupuk organik.

"Dengan menggunakan pupuk organik, tanah menjadi lebih subur dan produktivitas kelapa sawit meningkat secara signifikan. Saya mendapatkan hasil yang lebih baik setelah menggunakan pupuk organik," kata Ahmad saat berbincang dengan kabarsawit.com, kemarin. 

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbesy mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, petani kelapa sawit di Bengkulu semakin sadar akan manfaat dan keunggulan pupuk organik.

"Pupuk organik bisa diproduksi sendiri menggunakan bahan-bahan alami seperti kompos, limbah pertanian, dan bahan organik lainnya. Makanya sekitar 60 persen petani sawit di Bengkulu sudah pakai pupuk organik," kata Bickman.

Selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, menurutnya, pupuk organik juga mengurangi risiko pencemaran lingkungan sehingga mendukung perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. 

"Alasan lain beralih ke pupuk organik adalah mahalnya harga pupuk kimia," tuturnya.

Meski begitu, masih ada petani sawit di Bengkulu yang bertahan memakai pupuk kimia. Petani sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Budi Santoso, misalnya, lebih yakin pupuk kimia memberikan hasil panen yang lebih cepat dan maksimal. 

"Lagi pula kami sudah terbiasa menggunakan pupuk kimia, selama ini hasil panen memuaskan," ujarnya