https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

BKSDA Bengkulu Ingtkan Masyarakat Stop Tanam Sawit di Pulau Enggano

BKSDA Bengkulu Ingtkan Masyarakat Stop Tanam Sawit di Pulau Enggano

Pulau Enggano di Provinsi Bengkulu. Foto: Koran-Jakarta

Bengkulu, kabarsawit.com - Masyarakat diminta untuk tidak membuka lahan kebun kelapa sawit di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Sebab, alih fungsi lahan dikhawatirkan mengganggu ekosistem di wilayah tersebut.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Said Jauhari, mengatakan, penanaman kelapa sawit di pulau tersebut bisa berdampak negatif di masa depan.

"Misalnya kekeringan. Makanya sebaiknya tidak menanam sawit meskipun dilakukan di luar hutan lindung," kata dia, kemarin.

Saat ini sawit telah ditanam di tiga desa di Pulau Enggano. Yaitu Desa Ka'ana, Desa Banjar Sari, dan Desa Kahyapu di Kecamatan Enggano. Luas lahan yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk tempat tinggal dan berkebun saat ini mencapai sekitar 12 ribu hektare. 

Jika penanaman ini terus berlanjut secara massif, perusahaan besar berpotensi mendirikan pabrik minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di pulau dengan luas mencapai 40 ribu hektare tersebut.

"Kami minta jangan ada desa lain lagi yang menanam kelapa sawit di sana, itu akan mengundang berdirinya pabrik CPO," ujarnya.

"Ini demi menjaga kelestarian alam dan kelangsungan sumber air di pulau terluar Provinsi Bengkulu ini," tambahnya.

Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) wilayah Bengkulu telah menolak rencana perkebunan kelapa sawit skala besar di Pulau Enggano. 

Para aktivis berpendapat bahwa rencana tersebut berpotensi merusak ekosistem kawasan dan semakin menggerus wilayah masyarakat adat. Penolakan tersebut muncul menyusul adanya usulan pembukaan perkebunan sawit baru dengan luas lahan 15 ribu hektare di Pulau Enggano.

Himbauan dari BKSDA dan penolakan dari AMAN diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan di Pulau Enggano.