https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Kini, Dompet Koko Makin Tebal!

Kini, Dompet Koko Makin Tebal!

Panen raya buah semangka Kelompok Tani Mekarsari di Kampung Pangkalan Pisang, Koto Gasib, Siak. (Ist)

Siak, kabarsawit.com - Hendro Satrioko (47) berhasil meraup keuntungan puluhan juta rupiah dari hasil panen buah semangka. 

Warga Pangkalan Pisang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini telah menggeluti dunia pertanian khususnya semangka kurang lebih tiga tahun.

Dibantu perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Kimia Tirta Utama (KTU) pria yang akrab disapa Koko ini terbilang sukses budidaya semangka bersama Kelompok Tani Mekarsari yang dipimpinnya. 

Terbukti, hasil panen buah semangka melimpah hingga mencapai 12 ton. Ribuan buah semangka berwarna hijau pekat tersusun di hamparan kebun seluas 3 hektare itu. Dulunya, lahan tanaman semangka ini kebun kelapa sawit. 

Koko mengatakan, PT KTU sangat berperan besar dalam pembinaan Kelompok Tani Mekarsari sehingga bisa memproduksi buah semangka secara konsisten.

“Konsistensi kelompok kami ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah dan terutama PT KTU yang sudah banyak men-support keberlanjutan usaha Kelompok Tani Mekarsari ini. Mulai dari awal pembukaan lahan sampai bisa seperti sekarang ini," kata Koko kepada kabarsawit.com, Rabu (4/1).

Administratur PT KTU, Hubbal K Sembiring mengatakan, lewat Program Astra Kreatif pihaknya akan terus berkomitmen melakukan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, terkhusus masyarakat di desa ring satu perusahaan.

"Kami memastikan melalui program pengembangan masyarakat (CD dan CSR), perusahaan akan secara berkesinambungan berperan dalam pendampingan dan pembinaan masyarakat di desa ring satu. Ini bertujuan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat baik ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga lingkungan," kata Hubbal.

Hubbal juga mengaku bangga karena di tengah popularitas tanaman kelapa sawit, Kelompok Tani Mekarsari berhasil membuktikan tanaman non sawit tidak kalah menguntungkan dari kelapa sawit jika dikelola dengan baik.

"Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Kami percaya capaian kelompok tani ini merupakan hasil kolaborasi positif berbagai pihak seperti UPT Pertanian Koto Gasib dan PT KTU. Oleh karena itu, kerjasama yang terjalin baik ini bisa terus dijaga sehingga menciptakan iklim yang kondusif di lingkungan masyarakat dan perusahaan," ujarnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Siak Fairuz Ramli mengatakan, kerjasama PT KTU dan Kelompok Tani Mekarsari mestinya jadi contoh bagi perusahaan lain di Kabupaten Siak.

“Pembinaan yang dilakukan PT KTU ini mestinya bisa di contoh perusahaan lain, sehingga dampak kehadiran perusahaan bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat sekitar," kata Fairus.

Menurut Fairus, selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara materi, kegiatan pembinaan dan pendampingan juga bisa menjadi akses untuk menjalin komunikasi yang akan menciptakan kedekatan emosional antara perusahaan dan masyarakat.

“Kami juga yakin hal ini tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat, tapi juga perusahaan. Sebab, dampak sosial yang dihasilkan dari kegiatan seperti ini akan lebih dirasakan masyarakat ketimbang memberikan bantuan materi," pungkasnya.