Jakarta, kabarsawit.com - Sektor kelapa sawit bisa mendorong daerah pelosok yang terisolasi menjadi modern. Banyak wilayah yang sebelumnya terisolasi terbuka aksesnya akibat sektor sawit.

"Artinya ada dampak positif dari segi wilayah pelosok jika di daerah itu tumbuh sektor sawit," kata Ketua Umum Aspek-PIR, Setiyono kepada kabarsawit.com, kemarin.

Tidak hanya dari sisi infrastruktur, sektor perkebunan kelapa sawit juga bisa menggerakkan roda ekonomi daerah pelosok ke arah lebih baik lagi.

Menurut Setiyono, perkebunan pola PIR sangat potensial untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam sektor kelapa sawit. Jika kesejahteraan petani sudah terjamin, maka otomatis jumlah kemiskinan juga akan berkurang.

"Lalu lapangan pekerjaan juga akan terbuka. Akhirnya berdampak pada seluruh perkembangan sosial ekonomi. Sehingga daerah akan lebih maju, terutama yang terisolasi," paparnya.

Pemikiran Setiyono juga senada dengan Prof. Hayashida yang merupakan peneliti asal Jepang dari Doshisha University. Ia mengatakan kelapa sawit memberikan dampak luas bagi daerah dan masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar).

Malah tiap tahun, Hayashida mengaku menyempatkan diri melihat perkembangan perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalbar.

Ia menyebut dampak yang nyata dari perkebunan di antaranya membuka daerah terisolir dan meningkatkan ekonomi daerah tersebut. 

"Penelitian tentang hal itu sudah kita lakukan sejak 2008 lalu. Bahkan setiap tahun saya datang ke Indonesia, khususnya ke Kalbar untuk melihat dampak perkebunan sawit terhadap ekonomi, sosial dan peranan negara," terangnya.