Pekanbaru, kabarsawit.com - Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis Mohammad Azmir mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi larangan membakar hutan untuk lahan perkebunan.

Dari sekian banyak terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bengkalis,  minim terjadi akibat masyarakat membuka lahan untuk perkebunan. 

"Kebanyakan karena kelalaian. Misalnya membuang puntung rokok sembarangan, atau api saat masyarakat mengambil madu lebah yang tidak dimatikan," kata Azmir kepada kabarsawit.com, kemarin. 

Status lahan gambut membuat Karhutla memang sering terjadi di wilayah Bengkalis. Namun belakangan Karhutla yang terjadi justru bukan di areal perkebunan kelapa sawit.

"Yang baru terbakar tidak ada kebun sawit," ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data BPBD Kabupaten Bengkalis sejak tanggal 19 Maret 2023, kejadian Karhutla di Kabupaten Bengkalis sudah terpantau di 26 titik. Ini terjadi di 9 kecamatan. Sedangkan untuk luas lahan yang terbakar mencapai 47,59 hektare. 

Bahkan untuk membantu menanggulangi permasalahan karhutla di Bengkalis, BPBD Riau mengutus tim dengan peralatan lengkap.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur, Karhutla terjadi di Bengkalis juga karena hujan cenderung rendah. Hal ini membuat lahan gambut menjadi kering dan sumber air berkurang.

"Untuk itu kita akan kirimkan pompa berkapasitas besar yang dapat menjangkau sumber air yang cukup jauh," kata dia.