https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Oalah..., Sudah Banyak Sawit Tumbuh di Kawasan Cagar Alam Danau Dendam

Oalah..., Sudah Banyak Sawit Tumbuh di Kawasan Cagar Alam Danau Dendam

Tanaman sawit tumbuh di kawasan Cagar Alam Danau Dendam Bengkulu.

Bengkulu, kabarsawit.com - Kawasan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) yang terletak di Kota Bengkulu ditanami kelapa sawit oleh sejumlah masyarakat. 

Hal ini dibenarkan Kanit Administrasi Satgas Polhut Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Sudarmawan, kemarin .

"Puluhan hektare kawasan yang seharusnya dijaga dan dilindungi justru diubah menjadi kawasan perkebunan sawit. Itu sudah berlangsung puluhan tahun dan saat ini sudah dihentikan aktivitas pemanenannya. Usia tanam sudah 5 tahun," kata Sudarmawan.

Sudarmawan mengatakan, beberapa masyarakat secara sadar telah mengembalikan kawasan tersebut kepada BKSDA. 

Namun, masih ada sejumlah masyarakat yang belum mengembalikan kawasan tersebut dan saat ini masih dalam proses pendekatan dengan cara komunikasi dan sosialisasi.

"Ada beberapa belum mengembalikannya, tapi kemarin kita sudah bertemu dan mereka mengaku tidak tahu kalau lahan yang mereka garap itu kawasan cagar alam," kata Sudarmawan.

Menurut Sudarmawan, pengrusakan kawasan cagar alam ini terjadi karena kurangnya pengawasan dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga kawasan cagar alam. Oleh sebab itu, pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar tidak merusak kawasan cagar alam.

"Kita harus mengedukasi masyarakat untuk tidak merusak kawasan cagar alam, karena itu penting untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di kawasan tersebut," ujarnya.

BKSDA Bengkulu pun terus melakukan upaya untuk mengembalikan kawasan cagar alam tersebut ke fungsi semula. Salah satunya dengan cara membangun kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan pendekatan secara persuasif. 

"Kami berusaha melakukan pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat sadar dan mau mengembalikan kawasan cagar alam ini kepada kami," kata Sudarmawan.

Salah satu masyarakat yang telah mengembalikan kawasan cagar alam tersebut adalah Budi (51). Budi menyadari bahwa pengrusakan kawasan tersebut akan berdampak negatif pada lingkungan. 

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada masyarakat yang dengan sengaja menggarap kawasan cagar alam agar mengembalikannya ke fungsinya semula.

"Pengrusakan kawasan cagar alam akan merusak lingkungan dan kita harap masyarakat yang menggarap disana bisa mengembalikannya ke fungsinya semula," tutupnya.