Tengkulak Keluhkan Petani Jual Sawit Mentah
Bengkulu, kabarsawit.com - Tengkulak sawit di Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu, Pebri (36) mengeluhkan banyaknya petani di daerahnya menjual tandan buah segar (TBS) sawit dengan kondisi mentah dan buah kecil.
Pebri merasa dirugikan lantaran pihaknya membeli TBS dari petani tanpa sortiran ketika dilakukan penimbangan.
"Banyak sekali pelanggan toke sawit ditempat kami yang menjual TBS mengkal, mentah, ataupun buah jantan," kata dia, kemarin.
Pebri melihat kondisi ini terjadi sejak sebulan terakhir, di saat kondisi perkebunan sawit sedang musim trek.
Dirinya maklum bila petani memaksakan panen buah mentah, hanya saja hal itu juga harus dimengerti petani. Sebab tak sedikit buah yang ia beli ditolak pabrik dan dikembalikan.
"Tolong panen buah yang dulu, soalnya pabrik tidak terima TBS seperti itu," ketusnya.
Pebri mengatakan saat ini kondisi harga pembelian TBS di tingkat pabrik mencapai Rp2.430 perkilogram. Namun ketika ia membeli, harganya hanya Rp1.850 per kilogram.
Namun murahnya harga pembelian itu sudah ketentuan dari pemerintah dan tim penetapan harga TBS Bengkulu. Terlebih di tingkat toke terdapat potongan harga untuk akomodasi perjalanan, kondisi susut dan keuntungan atau upah pekerjanya.
"Di kondisi ini, kadang sampai seperempat bak truk. Itu sekitar setengah ton atau Rp900 an ribu kerugian. Jadi tidak masuk hitungan," ujarnya.
Karena itu, Pebri meminta agar petani dapat sama-sama memahami kondisi ini. Terlebih bila hal itu sering dilakukan, ditakutkan pohon sawit akan berhenti berbuah dan menyebabkan kemandulan pada pohon.
"Sudah kami ingatkan. Kedepan kami tidak lagi menerima buah kondisi tersebut," tukasnya.