https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Sawit Trek, Kredit Petani Macet

Sawit Trek, Kredit Petani Macet

Ilustrasi-kebun kelapa sawit.

Bengkulu, kabarsawit.com - Imbas musim trek pada komoditas tanaman sawit di sebagian besar wilayah di Provinsi Bengkulu membuat pembayaran kredit petani macet. 

Diakui petani sawit di daerah Seluma Timur, Kusnadi, musim trek saat ini berimbas dengan macetnya kredit angsuran bank dan kendaraan.

"Terpaksa angsuran molor, bahkan macet, mau diapakan lagi musim paceklik," kata Kusnadi, petani sawit warga Desa Kota Agung itu kepada kabarsawit.com, kemarin .

Tidak sedikit petani yang kesal karena panen turun drastis di saat harga tandan buah segar (TBS) lagi tinggi-tingginya.

"Sudah hampir setengah tahun ini serba sulit, musim paceklik, ditambah hasil panen sawit yang ngetrek," kata Teten Suparyadi, petani sawit di Kelurahan Bunga Mas, Kecamatan Seluma Timur.

Petani sawit lainya, Sumantri, warga Desa Arga Jaya Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko, menyampaikan bahwa sudah dua bulan dirinya menunda pembayaran angsuran motornya.

"Kondisi ini juga berdampak pada pembelian pupuk. Alhasil, kebun sawit milik sudah 5 bulan tidak dipupuk," keluhnya.

Sementara itu Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman mengungkap musim trek ini masa di mana sawit sedang berbunga dan berkembang jadi buah. 

"Musim trek adalah siklus yang pasti dialami tanaman sawit setiap tahun. Saat trek, produksi buah jauh berkurang. Itu artinya, pendapatan petani juga berkurang," katanya.

Kondisi itu berjalan sekitar 6 bulan sampai 8 bulan tergantung perawatan kebun sawit itu sendiri. Agar musim trek yang dihadapi tidak berkepanjangan, dia menyarankan petani merawat kebunnya secara rutin dengan melakukan pemupukan.

"Pupuklah minimal setahun dua atau tiga kali,” imbau Bickman.