Bengkulu, kabarsawit.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu mempromosikan potensi investasi sektor industri sawit melalui Regional Investment Relation Unit (RIRU) atau jaringan investasi regional.

Deputi Kepala Perwakilan Tim Perumusan dan Implementasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah BI Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha mengatakan Bengkulu menjadi salah satu provinsi yang terpilih dalam kebijakan RIRU.

Hal ini berangkat dari tingginya potensi sektor industri sawit dan komoditas pertanian, serta pariwisata. 

"Karena sudah menjadi unit RIRU, BI Bengkulu akan mengoneksikan antara investasi di Provinsi Bengkulu dengan agenda BI di kantor pusat," kata Dhita, kemarin.

Dhita mengatakan untuk mengoptimalkan kebijakan itu pihaknya akan memaksimalkan jaringan investasi ini untuk terhubung dengan Tim Investor Regional Unit (IRU) dan Global Investor Regional Unit (GIRU).

"Sebab tidak semua daerah terpilih menjadi RIRU dan menjadi suatu kebanggaan dan akan kami manfaatkan sebaik mungkin," terangnya.
 
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang merancang high level meeting tim percepatan investasi, pengembangan usaha mikro kecil dan menengah dan peningkatan ekspor Provinsi Bengkulu.

"Bengkulu memiliki banyak kekayaan alam yang dapat meningkatkan investasi dan ekspor guna meningkatkan perekonomian di daerah seperti kopi, batu bara, dan sawit," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengundang seluruh bupati dan Walikota di Provinsi Bengkulu untuk menginformasikan potensi investasi di wilayah masing-masing dan menentukan apa saja yang dapat dilakukan promosi ke tingkat nasional bahkan internasional.

"Hal ini penting sekali karena investasi ini sebagai salah satu faktor untuk mendorong perkembangan ekonomi Bengkulu," tukasnya.