Bengkulu, kabarsawit.com - Indonesia sepertinya aman dari resesi selama masih memiliki daya produksi dan ekspor komoditas ekspor kelapa sawit.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan dampak potensi terjadinya resesi di Tahun 2023 bagi Indonesia sangatlah kecil. 

Sebab menurutnya, kelesuan ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina hanya akan terasa bagi negara-negara yang memiliki ketergantungan akan impor.

"Kita amanlah selama masih ekspor dan produksi sawit, serta komoditas perkebunan lain. Resesi global itu akan sangat terasa bagi negara pengimpor," kata Rizal kepada kabarsawit.com, Jumat (24/2).

Rizal berkeyakinan Indonesia akan aman jika masih dapat menjaga rantai pasok dan iklim pertanian yang dibutuhkan negara semasa perang global masih terjadi. 

Selain itu, indeks harga pertanian juga harus dijaga mengingat petani punya andil besar dalam menjaga ketahanan pangan juga pertumbuhan ekonomi daerah.

"Seperti Singapura, itu akan berdampak lantaran negaranya tak memiliki komoditas yang dapat diproduksi," ungkapnya.

BPS meminta pemerintah daerah menjaga stabilitas harga bahan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui bidang perkebunan dan pangan.

"Jadi ancaman resesi bagi Indonesia masih dikatakan aman selama daerah dapat mengendalikan inflasinya. Apalagi Bengkulu dengan topografi lahan pertanian yang lengkap, saya rasa bukan masalah," kata Rizal