https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Kolaborasi Bappelitbangda Pasaman Barat dan BRIN: Inovasi Pembekuan Nira Sawit Jadi Gula Merah untuk Pemberdayaan Petani

Kolaborasi Bappelitbangda Pasaman Barat dan BRIN: Inovasi Pembekuan Nira Sawit Jadi Gula Merah untuk Pemberdayaan Petani

Pertemuan Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN dengan rombongan dari Pasbar. foto: Humas

Jakarta, kabarsawit.com - Plt. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Ikhwanri, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BRIN melalui Deputi Riset dan Inovasi Daerah (RID) atas dukungan yang diberikan dalam pengembangan produk gula merah dari nira sawit. "Kami sangat berterima kasih kepada BRIN yang telah membantu menemukan formula untuk mengolah nira sawit menjadi gula merah. Inovasi ini sangat penting bagi para petani di Pasaman Barat, khususnya di Sungai Aur,” ungkap Ikhwanri dalam rilis Humas BRIN, Rabu (30/10).

Kunjungan kerja ke Kantor BRIN di Jakarta ini juga dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk peneliti dari Balitbang Provinsi Sumatera Barat dan M. Zenni, seorang pengrajin gula merah dari Pasbar. Ikhwanri menegaskan bahwa formula ini baru langkah awal dan berharap BRIN melanjutkan penelitian, terutama untuk uji nutrisi dan keamanan pangan guna memastikan produk aman dikonsumsi masyarakat luas.

“Kami juga membutuhkan dukungan BRIN dalam hal pengurusan paten, indikasi geografis, dan label produk agar dapat disebarluaskan secara resmi,” tambah Ikhwanri.

Edwin, peneliti dari Balitbang Sumatera Barat, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara Pemkab Pasbar dan para pengrajin gula merah. Menurutnya, kerja sama ini telah memberikan hasil nyata yang kini tengah dipersiapkan untuk diseminasi dan pengusulan hak paten.

Sementara itu, Oetami Dewi, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Riset dan Inovasi Daerah BRIN, menilai inovasi gula merah dari nira sawit memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Menurut Oetami, pengolahan gula merah dari batang sawit tidak hanya inovatif tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat Pasbar. 

Oetami juga menekankan pentingnya hilirisasi produk gula merah sawit guna memberikan nilai tambah yang lebih besar. Dia menyarankan agar Pemkab Pasbar melakukan pelatihan bagi para pengrajin, membentuk kelembagaan produk, memperkuat jaringan pemasaran, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Sebagai tindak lanjut, Oetami mengarahkan stafnya untuk memberikan pendampingan kepada Pemkab Pasbar. “BRIN akan memberikan dukungan penuh untuk pengembangan produk ini,” ujarnya.

Rombongan Pemkab Pasbar juga berkesempatan mengunjungi Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN di Gunung Kidul, Yogyakarta, untuk mempelajari teknologi pengolahan pangan. Dengan dukungan riset dan teknologi dari BRIN, Pemkab Pasbar optimis produk gula merah dari nira sawit ini dapat berkembang menjadi kebanggaan daerah yang mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Pasaman Barat.