Pelatihan Asesmen Area Ber-Nilai Konservasi Tinggi di Kabupaten Bulungan untuk Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Jakarta, kabarsawit.com - Kabupaten Bulungan di Kalimantan Utara terus berkomitmen untuk menerapkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Setelah menyusun Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB), Pemerintah Kabupaten Bulungan kini mengadakan pelatihan untuk asesmen Area ber-Nilai Konservasi Tinggi (ANKT).
Pelatihan bertajuk "Peningkatan Kapasitas untuk Nilai Konservasi Tinggi dan Stok Karbon Tinggi" ini diikuti oleh pemangku kepentingan dari berbagai sektor, termasuk perwakilan pemerintah daerah, perusahaan, dan lembaga swadaya masyarakat. Sebanyak 28 peserta akan mengikuti pelatihan selama enam hari.
Program pelatihan ini merupakan kolaborasi antara Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Bulungan, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Kepala Dinas Pertanian Bulungan, Kristiyanto, menyatakan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal untuk mengintegrasikan pembangunan pertanian berkelanjutan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Ia menekankan pentingnya investasi dalam sumber daya manusia (SDM) untuk menjaga kelestarian alam bagi generasi mendatang.
YKAN terlibat dalam berbagai kegiatan konservasi dan pemberdayaan masyarakat di Bulungan, termasuk implementasi RAD KSB. Salah satu fokusnya adalah pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan lanskap perkebunan.
Pelatihan selama enam hari ini akan memberikan materi mengenai ANKT, penilaian kawasan berstok karbon tinggi, studi lapangan, dan asesmen. Yohanes Ryan, Manajer Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan YKAN, menjelaskan bahwa peserta diharapkan dapat menjadi asesor utama ANKT dan mengkaji laporan terkait pengelolaan ANKT di daerah tersebut.
Selama pelatihan, peserta akan mempelajari bagaimana menilai kelayakan dokumen ANKT dari perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang juga akan menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW). Kristiyanto menambahkan bahwa tindak lanjut ini sejalan dengan rencana Pemerintah Bulungan dalam menyiapkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis untuk integrasi dengan RTRW, menunjukkan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan yang menjaga lingkungan.