Pengusaha Muda Rejang Lebong Didorong untuk Mendirikan Pabrik CPO
Curup, kabarsawit.com – Singgih Tri Wibowo telah resmi dikukuhkan sebagai Ketua BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, untuk periode antar waktu 2022-2025. Pelantikan berlangsung di aula Balai Latihan Kesehatan Masyarakat dan dihadiri oleh Pj. Bupati Dr. H. Herwan Antoni serta unsur Forkopimda.
Dalam menjalankan organisasi, Singgih dibantu oleh pengurus harian yang terdiri dari Benny Pratama sebagai sekretaris dan Abdurahman Suwardi sebagai bendahara, ditambah dengan 12 ketua bidang serta wakil sekretaris dan wakil bendahara.
Prosesi pelantikan dipimpin oleh Yosia Yodan, Ketua Bidang II BPD Hipmi Provinsi Bengkulu, yang menyerahkan pataka Hipmi kepada Singgih setelah pembacaan sumpah janji.
Pj. Bupati Herwan Antoni memberikan apresiasi terhadap perkembangan organisasi tersebut dan berharap pengusaha muda dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Ia juga membagikan pengalaman mengenai perkembangan dunia usaha di Provinsi Aceh, terutama dalam sektor UMKM, yang dinilai dapat dicontoh oleh pengusaha di Curup.
Herwan mengharapkan pengurus Hipmi yang baru dapat merumuskan program prioritas untuk mendukung perkembangan usaha di Rejang Lebong. Ia menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam era digitalisasi, serta memberikan dorongan bagi pengusaha muda untuk memulai usaha meski dengan modal kecil.
Dia menyatakan bahwa jika pengusaha muda di Rejang Lebong berinovasi, mereka dapat mengurangi angka pencari kerja yang harus mencari peluang di luar daerah. Harapannya adalah agar daerah dapat memiliki pabrik sendiri untuk mengelola hasil pertanian yang beragam.
Yosia Yodan optimis bahwa pengurus Hipmi yang baru dapat menjadi penggerak pengembangan usaha di Rejang Lebong dan menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah. Ia juga meramalkan masuknya investor luar setelah selesainya pembangunan jalan tol Bengkulu-Lubuklinggau-Palembang, sehingga pengusaha muda perlu bersinergi untuk membangun pabrik CPO sawit.
Sementara itu, Singgih menilai bahwa kepengurusan Hipmi saat ini berada dalam kondisi kritis dengan waktu tugas yang tersisa hanya satu tahun. Ia menekankan pentingnya pembinaan, termasuk sosialisasi dan penerbitan NIB gratis untuk pengusaha UMKM, agar pengusaha muda yang tergabung dalam Hipmi dapat berkembang meski banyak yang masih berstatus mahasiswa.