Banda Aceh, kabarsawit.com - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Aceh bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Workshop UKMK Sawit Goes to Campus yang berhasil mengembangkan inovasi gula merah dari air nira batang kelapa sawit. Ketua Panitia, Abu Bakar Jafar, menjelaskan bahwa inovasi ini masih berskala rumah tangga dan memanfaatkan batang sawit yang sudah memasuki tahap peremajaan.

Abu Bakar menyebutkan bahwa penyadapan nira dilakukan melalui dua metode, yaitu mengiris tangkai bunga yang seludangnya belum terbuka, atau setelah pohon sawit ditebang selama beberapa hari. Pohon sawit yang ditebang dapat menghasilkan hingga 146,7 liter nira dengan kadar gula berkisar antara 8 hingga 19,1 persen.

Gula merah yang dihasilkan memiliki ukuran rata-rata 250 gram per biji dan kualitasnya tidak jauh berbeda dengan gula merah dari pohon aren. Meskipun demikian, gula merah sawit belum cukup dikenal oleh masyarakat sehingga harganya lebih murah dibandingkan gula aren. Tantangan utama yang dihadapi adalah pemasaran yang masih terbatas.

Saat ini, gula merah sawit hanya dipasarkan di beberapa pasar tradisional di Banda Aceh dan sekitarnya, serta dijual berdasarkan pesanan. Untuk memperluas jangkauan, PWPM Aceh berencana menggandeng Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek PIR) dan memasarkan produk ini di hotel-hotel di Banda Aceh.