https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Integrasi Sawit-Cabai Bisa Tekan Inflasi

Integrasi Sawit-Cabai Bisa Tekan Inflasi

Ilustrasi-tanaman cabai. Foto: Horti Indonesia

Bengkulu, kabarsawit.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Darjana mengatakan integrasi lahan pertanian kelapa sawit dan cabai bisa mencegah terjadinya inflasi.

"Gerakan tanaman cabai tidak harus di pekarangan rumah. Tapi juga bisa di lahan kelapa sawit yang kosong," kata Darjana kepada kabarsawit.com, Rabu (15/2).

Untuk itu, Darjana mengajak masyarakat Bengkulu khususnya petani sawit memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami cabai.

Sebab menurutnya hal itu dapat menekan angka inflasi atas naiknya sejumlah komoditas pangan dan kebutuhan lainnya.

"Untuk bisa menekan inflasi kita harus sama-sama bersinergi. Salah satunya dengan menaman komoditas penyebab inflasi seperti cabai dan bawang," kata Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bengkulu itu.

Menanam cabai di lahan sawit menurutnya lebih efektif dari pada lahan khusus cabai sendiri. Hal itu lantaran cabai memiliki tingkatan rentan terhadap cuaca. 

"Kalau di tanam di lahan sawit, kan terlindungi oleh curah hujan yang tinggi dan tanah yang basah. Jadi cabai akan tetap netral dan tidak busuk," katanya.

Pemilihan komoditas cabai dalam rangka gerakan nasional pengendalian inflasi pangan didasari oleh harga cabai yang cenderung fluktuatif, sehingga perlu dijaga stabilitas pasokan dan harganya. 

"Ketersediaan pasokan menjadi penting mengingat sebagai salah satu strategi dalam pengendalian inflasi, selain keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," sampainya.

Di kesempatan gerakan tanam cabai itu, Bank Indonesia juga mensosialisasikan program ketahanan pangan di tengah ancaman inflasi dan resesi 2023 kepada masyarakat Kota Bengkulu.

Ke depan, Darjana mengharapkan gerakan tanam cabai ini dapat direplikasi oleh kelompok tani maupun rumah tangga di kelurahan lain di Kota Bengkulu.

Selain itu Darjana menghimbau masyarakat untuk berbelanja dengan bijak dan tidak berlebihan agar tidak terjadi peningkatan permintaan komoditas pangan yang berlebihan yang dapat meningkatkan harga pangan tersebut.

"Semoga upaya-upaya pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPID ke depan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Bengkulu, baik dari sisi ketersediaan pasokan pangan maupun dari sisi stabilitas harga," harapnya.