https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

TPS Area Perusahaan Sawit di Bengkulu Dirampingkan

TPS Area Perusahaan Sawit di Bengkulu Dirampingkan

Petugas Pantarlih lakukan pencoklitan.

Bengkulu, kabarsawit.com - Tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 nanti, area perusahaan kelapa sawit (PKS) di dua daerah Provinsi Bengkulu dipastikan mengalami perampingan.

Kedua daerah itu Kabupaten Seluma dan Bengkulu Utara yang berencana merampingkan TPS untuk efisiensi pelaksanaan Pemilu.

Ketua KPU Seluma, Sarjan Efendi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan validasi data pemilih melalui tahapan pencoklitan di berbagai desa.

Namun dari pendataan awal, pihaknya menemukan sejumlah TPS tidak terisi penuh sehingga perlu dilakukan perampingan.

"Saat ini kami sedang fokus untuk memetakan sebaran TPS di setiap desa. Jumlah TPS diprediksi akan mengalami perampingan dibanding jumlah TPS di Pemilu 2019 lalu. Khususnya daerah perkebunan kelapa sawit," kata Sarjan kepada kabarsawit.com, Rabu (15/2).

Hasil pemetaan sementara, Seluma memiliki 71 TPS dari 75 TPS pada Pemilu sebelumnya. Jumlah tersebut mengalami penurunan, karena beberapa TPS terpaksa harus dirampingkan.

"Batas tampung TPS saat ini maksimal 300 pemilih. Sedangkan beberapa TPS di perusahaan hanya menampung 100 pemilih dan tidak lebih dari 200 pemilih. Alhasil TPS tersebut kami gabungkan," kata dia. 

Demikian halnya di Bengkulu Utara, Ketua PPK Putri Hijau Sandio mengungkap, TPS di kawasan PT Agricinal, PT Bima Raya Sawitindo, dan PT Sandabi Indah Lestari sebanyak 75 TPS pada 2019 akan dirampingkan. 

"Sama. Jumlahnya juga kami rampingkan jadi 71 dan kemungkinan bertambah, bergabung dengan desa penyangga perusahaan," kata Sandio.

Secara umum lanjut Sandio, perampingan TPS di wilayah perusahaan lantaran sebelumnya dianggap tidak efektif.

Sebab, batas tampung TPS saat ini maksimal 300 pemilih, sedangkan beberapa TPS di perusahaan ada yang hanya menampung 100 pemilih dan tidak lebih dari 200 pemilih. 

"Di sisi lain perampingan ini terpaksa kita lakukan juga demi efisiensi penggunaan anggaran. Sehingga beberapa TPS di wilayah perusahaan harus kita kurangi dan kita jadikan satu," pungkasnya.

Kendati begitu, Sandio menyebut, hasil pemetaan jumlah TPS saat ini belum final. Jumlah TPS akan dikatakan final apa bila proses coklit yang dikakukan oleh petugas Pantarlih nanti rampung.

"Jumlah TPS yang kami petakan sementara ini masih bisa berkurang atau bertambah. Artinya total keseluruhan TPS dapat kita pastikan dan final, setelah hasil coklit rampung," kata Sandio.