Babel, kabarsawit.com - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), mengadakan temu lapang Bupati Bangka Tengah bersama petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL). Acara ini bertempat di kebun milik Muchtar di Desa Terentang III, Kecamatan Koba.

Dalam kesempatan itu diperkenalkan pengaplikasian eco enzyme (EE) pada tanaman sebagai pestisida alami, pupuk organik, dan bio fertilizer, untuk peningkatan hasil pertanian.

Pemanfaatan EE dapat menurunkan penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan.

EE merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah, molase atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Komposisi sampah yaitu 54% berasal dari sampah organik.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan, saat ini sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang masih sangat bisa diandalkan oleh para pekebun.

"Karena itu diharapkan para penyuluh terus bekerja sama dengan lembaga terkait dalam memberikan informasi inovasi dan teknologi pertanian yang ramah lingkungan sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap petani dapat meningkat dan menjadi lebih baik," jelasnya, Selasa (17/9).

“Mari kita terapkan budidaya kelapa sawit yang ramah lingkungan agar ekosistem pertanian tetap terjaga dan berkelanjutan sekaligus bisa meminimalisir biaya produksi," sambungnya.

Pada pertemuan ini secara simbolis juga dibagikan bantuan kecambah kelapa sawit pada 8 kelompok tani dengan total jumlah kecambah yang diberikan sejumlah 10.000 butir.

"Mudah-mudahan penyerahan bantuan kecambah kelapa sawit kepada kelompok-kelompok tani ini memberikan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan serta bermanfaat bagi kita semua," tutupnya.