Bengkulu, kabarsawit.com - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tiap daerah di Provinsi Bengkulu berbeda-beda. 

Seperti di Kabupaten Bengkulu Tengah, harga TBS naik Rp40 per kilogram. Namun berbeda yang dialami petani di Kabupaten Mukomuko. Harga di daerah ini malah turun Rp40 per kilogram.

Naiknya harga TBS di Bengkulu Tengah diperkirakan karena pasokan rendah. Hal ini berbanding terbalik dengan Mukomuko yang mana TBS tengah banjir dan berdampak pada harga ditingkat petani. 

Denny, salah seorang toke sawit di Bengkulu Tengah mengatakan, kenaikan harga TBS sawit di daerahnya karena kurangnya pasokan bahan baku ke pabrik kelapa sawit (PKS).

"Pasokan ke pabrik mengalami penurunan mencapai 50 persen dari biasanya," kata Denny saat berbincang dengan kabarsawit.com, kemarin.

Biasanya, lanjut Denny, hasil kebun petani mampu menghasilkan 1 ton per 1 haktare. Sementara saat ini buah trek dan hanya mampu menghasilkan 500 hingga 600 kilogram per hektarnya. 

"Di sini seluruh pabrik menaikkan harga TBS. Bahkan pabrik harus berebut TBS petani yang jumlahnya terbilang sedikit," ujar Denny. 

Sebetulnya, kata Denny, hal ini sudah biasa terjadi. Ketika pasokan bahan baku kurang, maka pabrik menaikkan harga.

"Biasanya harga terus naik, tapi tidak terlalu signifikan. Paling Rp40-50 per kilogram. Tapi kalau turun, baru sampai Rp100 per kilogram," ujar Denny. 

Berikut catatan harga sawit di sejumlah pabrik di Kabupaten Bengkulu Tengah :

PT Palma Mas Sejati Rp 2.170 per kilogram
PT Citra Sawit Lestari Rp 2.030 per kilogram
PT Agra Sawitindo Rp 2.210 per kilogram.

Sementara di Kabupaten Mukomuko 

PT Mukomuko Indah Lestari Rp 2.180 per kilogram
PT Karya Agro Sawittindo Rp 2.160 per kilogram
PT Karya Sawitindo Mas RP 2.190 per kilogram
PT Gajah Sakti Sawit Rp 2.210 per kilogram