Jakarta, kabarsawit.com - Badan Pusat Statistik (BPS) telah menetapkan Nilai Tukar Petani (NTP) untuk bulan Februari 2024 sebesar 120,97. Angka ini lebih tinggi 2,28 persen dari NTP bulan sebelumnya.

“Kenaikan NTP disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani (lt) sebesar 2,89 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,59 persen," ujar Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco Adi, Jumat (1/3).

Dia juga menjelaskan bahwa NTP empat subsektor pertanian mengalami kenaikan pada Februari 2024. NTP subsektor tanaman pangan sebesar 3,57 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 1,49 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,55 persen, dan subsektor peternakan sebesar 0,29 persen.

“Sementara itu, NTP perikanan mengalami penurunan sebesar 0,40 persen,” lanjutnya.

Pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat, khususnya kelapa sawit dan karet, mengalami kenaikan sebesar 2,16%.

Pada Februari 2024, Sulawesi Barat mengalami kenaikan NTP tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Yakni, kenaikan sebesar 4,34%.

"Sebaliknya, Provinsi Maluku mengalami penurunan NTP tertinggi dibandingkan dengan penurunan NTP provinsi lainnya, yaitu sebesar 1,73 persen,” pungkasnya.