https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Kredit Investasi Rp 500 Miliar Dikucurkan Bank Mandiri Untuk Perusahaan Sawit Raksasa ini

Kredit Investasi Rp 500 Miliar Dikucurkan Bank Mandiri Untuk Perusahaan Sawit Raksasa ini

Seremoni pencatatan saham perdana PT JARR sebagai perusahaan tercatat ke-33 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022. foto: Dok.BEI

Jakarta, kabarsawit.com - PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kalimantan, mendapatkan kredit investasi sebesar Rp 500 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Direktur Keuangan JARR, Temmy Iskandar, mengatakan bahwa perusahaan telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit tersebut pada 18 Desember 2023.

"Dengan demikian, tidak ada kejadian, informasi atau fakta material yang berkaitan dengan transaksi tersebut yang akan berdampak pada kegiatan usaha, status hukum atau keuangan atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik," katanya, Jumat (22/12).

Bulan lalu, JARR melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan afiliasinya PT Jhonlin Agro Lestari (JAL). Aksi korporasi ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 November 2023.

Penggabungan usaha ini akan meningkatkan ukuran dan aset JARR. Penggabungan ini akan meningkatkan ukuran operasi dan aset JARR serta mengoptimalkan aspek keuangan seperti perizinan, akuntansi, perpajakan, dan struktur permodalan.

Penggabungan usaha ini juga akan mendukung pasokan tandan buah segar kelapa sawit (TBS) dan meningkatkan proses pengolahan CPO (minyak sawit mentah) menjadi produk biodiesel. Hal ini akan mengurangi pengadaan bahan baku CPO dari sumber eksternal.

Kebetulan, JARR, yang dimiliki oleh Andy Syamsuddin Arsyad dikenal sebagai Haji Isam, memiliki perkebunan kelapa sawit dengan luas total 17.020,26 hektar, sebuah pabrik biodiesel berkapasitas 250 ton per hari, dan satu pabrik minyak goreng.

JARR juga mengoperasikan pabrik minyak kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton per hari. Di sisi lain, JAL saat ini memiliki area HGU seluas 10.916,46 hektar tetapi tidak memiliki pabrik kelapa sawit.