Pekanbaru, kabarsawit.com - Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Riau mencapai USD 17,39 miliar dari Januari hingga November 2023. Ini termasuk ekspor minyak dan gas sebesar USD 1,05 miliar dan ekspor non-migas sebesar USD 15,88 miliar.

Menurut data yang dirilis oleh BPS beberapa hari yang lalu, ekspor minyak kelapa sawit, yang diklasifikasikan sebagai lemak dan minyak nabati, terus mendominasi ekspor Riau.

Hingga November 2023, ekspor lemak dan minyak nabati mencapai USD 8,82 miliar atau 55,57 persen dari total ekspor nonmigas Riau.

Jumlah ini sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 yang mencapai USD 11,26 miliar.

Selain minyak kelapa sawit dan lemak dan minyak nabati, ada beberapa komoditas ekspor utama lainnya dari Riau.

Di antaranya adalah kertas dan karton senilai USD 1,93 miliar, bubur kayu (pulp) USD 1,78 miliar, aneka produk kimia senilai USD 1,53 miliar, serta ampas dan sisa pengolahan makanan senilai USD 667,75 juta.

Kemudian diikuti oleh produk kimia organik senilai USD 284,31 juta, bahan baku nabati senilai USD 245,44 juta, serat stapel buatan senilai USD 217,63 juta, aneka makanan olahan senilai USD 174,26 juta, tembakau senilai USD 81,70 juta, dan produk lainnya senilai USD 129,13 juta.