Bengkulu, kabarsawit.com - Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu, 35,13 persen milenial di Bengkulu saat ini menanam kelapa sawit.

Pemerintah provinsi bertujuan untuk memastikan setidaknya 50% anak muda di Bengkulu menjadi petani kelapa sawit. Pemerintah juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan partisipasi generasi muda.

"Anak muda berperan penting dalam menggerakkan perekonomian, dan sektor kelapa sawit memberikan peluang yang besar bagi mereka," kata Isnan Fajri, sekretaris daerah Provinsi Bengkulu, Minggu (10/12).

Selain pelatihan, pendampingan anak muda juga dilakukan oleh pemerintah setempat. Agar sektor sawit dikenal baik oleh mereka.

"Kami akan memberikan dukungan menyeluruh agar generasi muda Bengkulu siap bersaing di industri kelapa sawit," tambah Isnan.

Selain itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan beberapa perusahaan kelapa sawit untuk memberikan lapangan kerja dan peluang investasi bagi kaum muda yang memilih berkarir di bidang ini. Diharapkan kerja sama ini akan menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perekonomian lokal.

"Kami berharap kerja sama ini dapat menciptakan lingkungan bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi perekonomian lokal," katanya.

Edy Mashury, Ketua Aliansi Petani Kelapa Sawit (APKS) Bengkulu menyambut baik inisiatif Pemerintah dan berharap program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit.

"Melibatkan lebih banyak anak muda akan meningkatkan kesinambungan dan pengembangan sektor sawit Bengkulu ke depannya," kata Edy.

Hal ini juga akan meningkatkan produksi dan daya saing minyak sawit di tingkat nasional dan internasional. Selain itu, partisipasi kaum muda di sektor pertanian diharapkan dapat menjadi katalisator pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan penduduk Bengkulu secara keseluruhan.