https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Angka Kematian Ibu dan Anak Didominasi Wilayah Perkebunan

Angka Kematian Ibu dan Anak Didominasi Wilayah Perkebunan

BPS Bengkulu sebut angka kematian ibu dan anak didominasi wilayah perkebunan. (Ist)

Bengkulu, kabarsawit.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat angka kematian ibu dan anak didominasi oleh penduduk pada wilayah pedesaan dan perkebunan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Bengkulu Syahranudin pada press release Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Bengkulu, Senin (30/1) kemarin.

Syahranudin menjelaskan, terdapat 179 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran hidup, di mana di antaranya adalah ibu rumah tangga miskin di sekitar perkebunan kelapa sawit.

"Angka kematian ibu didefinisikan sebagai banyaknya kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan," kata Syahranudin. 

Kematian disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya di mana pada penduduk di wilayah perkebunan jauh dari fasilitas kesehatan dan sarana yang memadai. 

"Alhasil, banyak ibu hamil di pedesaan harus menjalani proses lahiran dengan cara tradisional," kata dia.

Kemudian, angka kematian balita sendiri tercatat sebesar 23,38 yang terdiri dari angka kematian bayi sebesar 19,73 dan angka kematian anak 1-4 tahun sebesar 3,65. 

Kematian bayi cenderung menurun dari 27 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 19-20 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.

"Penurunan ini terjadi karena meningkatnya kualitas hidup wanita Indonesia membuat anak yang baru lahir semakin mampu bertahan hidup," ujar Syahranudin.