Bengkulu, kabarsawit.com - Bengkulu dikenal sebagai salah satu daerah penghasil CPO di Indonesia, namun peluang bisnis ini diperkirakan masih terbatas di wilayah ini.

Hal ini dikarenakan hingga saat ini pelabuhan Pulau Baai belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk merealisasikan ekspor CPO.

“Sampai sekarang, ekspor CPO belum dapat direalisasikan secara langsung dari Bengkulu. Soalnya belum ada terminal curah cair untuk CPO," ujar Manager Komersial dan Kepatuhan Pelindo II Bengkulu, Cecep Taswandi, belum lama ini.

Terminal curah merupakan elemen penting dalam rantai pasok ekspor CPO. Terminal curah diperlukan untuk menyimpan minyak sawit mentah dan memuatnya ke dalam kendaraan.

“Tanpa adanya terminal ini, produsen CPO di Bengkulu harus mengirimkan minyak mereka ke pelabuhan di luar provinsi. Hal ini akan menambah waktu dan biaya,” tukasnya.

Menurut Cecep, kurangnya infrastruktur merupakan hambatan lain bagi perkembangan ekonomi Bengkulu. CPO dari Bengkulu harus diangkut ke pelabuhan di luar provinsi.

“Kami berharap pemerintah pusat dan daerah dapat bersama-sama membangun terminal kargo cair di pelabuhan Pulau Baai. Hal ini akan memberikan dorongan besar bagi industri CPO dan menciptakan lebih banyak peluang ekspor bagi Bengkulu," jelas Cecep.