https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Ratusan Pekerja Sektor Kelapa Sawit Ikuti Program KB Baru di Bengkulu

Ratusan Pekerja Sektor Kelapa Sawit Ikuti Program KB Baru di Bengkulu

Sub Koordinator Datin BKKBN Bengkulu, Agus Veriansyah Dalimunthe. (Istimewa)

Bengkulu, kabarsawit.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu mencatat, tidak kurang dari 9.000 orang warga Provinsi Bengkulu telah mengikuti program akseptor baru atau Keluarga Berencana (KB). Rata-rata yang mengikuti program tersebut warga yang tinggal di sekitar perkebunan kelapa sawit.

Sub Koordinator Data dan Informasi (Datin) BKKBN Bengkulu, Agus Veriansyah Dalimunthe mengatakan, akseptor tersebut menggunakan berbagai jenis dan metode kontrasepsi modern yang tersebar di seluruh daerah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

"Sepanjang 2022, kami mencatat total yang telah kami layani 9.380 peserta KB baru dengan berbagai metode dan jenis kontrasepsi. Dan hampir 20 persen di antaranya adalah warga yang tinggal di wilayah perkebunan sawit," kata Agus pada kabarsawit.com, Kamis.

Adapun sebaran peserta KB Baru ini di Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 603 peserta, Kabupaten Bengkulu Selatan 2.424 peserta, Kabupaten Rejang Lebong 1.325 peserta, Kota Bengkulu 915 akseptor dan Kabupaten Mukomuko 889 peserta. 

Terus, di Kabupaten Kaur 756 peserta, Kabupaten Seluma 259 peserta, Kabupaten Kepahiang 1.313 akseptor, Kabupaten Lebong 342 peserta dan Kabupaten Bengkulu Tengah 554 peserta.

"Untuk angka detil di wilayah perkebunan, kami belum mengetahui. Namun rata-rata memang pekerja kebun dan petani sawit," kata dia.

BKKBN mencatat kontrasepsi modern yang digunakan yaitu jangka pendek dan jangka panjang serta hormonal dan non hormonal yang terdiri dari sterilisasi perempuan atau MOW, sterilisasi pria atau MOP, spiral/IUD, implan, pil KB, suntik KB, kondom.

Dari jumlah itu, peserta menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti intra uterine device sebanyak 505 peserta, Medis Operatif Wanita 459 peserta dan implant 2.405 peserta. 

"Sementara metode jangka pendek seperti kondom sebanyak 317, suntik mencapai 4.506 dan pil sebanyak 1.187 peserta," kata Agus.