Pesawat B737-800 Uji Terbang Menggunakan Bioavtur Minyak Inti Sawit
Jakarta, kabarsawit.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (KEMENHUB) dan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan uji darat dan terbang (flight test) biofuel dengan kandungan sebesar 2,4% (J2. 4) campuran bioavtur.
Bioavtur J2. 4 dibuat dari campuran minyak inti sawit (palm kernel oil). Pengujian dilakukan pada pesawat jet komersial B737-800 PK-GFX.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Teguh Jalu Waskito, Kepala Sub Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara, mengatakan uji terbang bioavtur J2. 4 pada pesawat komersial merupakan pencapaian penting dari rangkaian pengembangan di bidang Sustainable Aviation Fuel atau SAF di Indonesia yang memenuhi aspek keselamatan pesawat terbang.
Ditjen Hubud juga menerbitkan sertifikat kelaikan udara khusus PT Garuda Indonesia untuk penggunaan pesawat Boeing seri 737-800 PK-GFX untuk uji terbang tanpa penumpang menggunakan bioavtur J2.4.
"Pengembangan SAF merupakan salah satu wujud dari tujuan aspirasional jangka panjang (LTAG) International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk nol emisi karbondioksida (CO2) dalam penerbangan pada tahun 2050," Teguh menjelaskan dalam keterangan resmi yang dikutip pada Jumat (6/10).
Saat mengembangkan SAF di Indonesia, perlu diperhatikan bahwa sektor ini menyumbang 2% dari emisi CO2 global. Oleh karena itu, Ditjen Hubud berkomitmen terhadap upaya pengurangan emisi baik di tingkat nasional maupun internasional melalui penerapan peraturan pendukung dan partisipasi langsung dalam diskusi strategis di tingkat kelompok kerja ICAO.
Uji terbang dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, EBTKE, Lembaga Minyak Gas dan Bumi (Lemigas), PT Garuda Indonesia Group, PT Pertamina Group, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Peneliti ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan pihak berkepentingan lainnya.
"Salah satu tujuan uji terbang adalah menggunakan bioavtur untuk mengetahui karakteristik mesin pesawat," kata Teguh.
Setelah uji terbang joy flight akan berlangsung sebagai bagian dari upacara perkenalan seluruh seri bioavtur yang sedang dipersiapkan sejak Juli 2023.
Harapannya bioavtur jenis ini dapat diproduksi secara massal untuk pengenalan SAF yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia. "Kami berharap Indonesia dapat berkontribusi pada pasokan global SAF untuk mengurangi emisi karbondioksida dari kegiatan penerbangan," pungkasnya.