Harga Pupuk Non Subsidi Turun, Catat Harganya
Bengkulu, kabarsawit.com - Harga pupuk kimia non-subsidi di Provinsi Bengkulu turun drastis.
Berdasarkan data yang dikumpulkan di sejumlah kios pupuk di Bengkulu, harga pupuk urea nonsubsidi saat ini berada di kisaran Rp 13.300/kg. Sementara itu, pupuk ZA nonsubsidi dijual dengan harga Rp 11.900/kg, pupuk SP 36 nonsubsidi Rp 13.400/kg, dan pupuk NPK nonsubsidi Rp 21.000/kg.
Menurut Helmi Yuliandri, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, harga pupuk memang belum mencapai tingkat yang diharapkan, namun penurunan ini merupakan kabar baik bagi para petani kelapa sawit.
"Dibandingkan dengan tahun 2022, kami melihat harga-harga turun secara substansial. Contoh, pupuk urea nonsubsidi turun 59,33% dari Rp 32.700/kg di tahun 2022 menjadi Rp 13.300/kg di bulan September 2023," tutur Helmi pada hari Jumat (22/9).
Penurunan harga juga terjadi pada pupuk SP 36 nonsubsidi yang turun 70,55% dari Rp 45.500 menjadi Rp 13.400/kg. Di sisi lain, harga pupuk NPK nonsubsidi turun 57,1% dari Rp 49.000 menjadi Rp 21.000/kg.
Berbeda dengan ketiga pupuk nonsubsidi yang mengalami penurunan harga, pupuk ZA nonsubsidi tidak mengalami penurunan harga sejak tahun 2022. Bahkan, harga pupuk ZA mengalami kenaikan sebesar 32,22%, dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.900/kg.
"Jadinya mencuri pertahian karena bertolak belakang dengan tren penurunan harga pupuk jenis lain,” ucapnya.
Salah satu penyebab utama masih tingginya harga pupuk adalah ketergantungan pada bahan baku impor.
“Namun, sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor, harga diperkirakan akan terus turun secara bertahap,” tambahnya.
“Pemerintah juga terus mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia,” lanjutnya.