Bengkulu, kabarsawit.com - Gusnan Mulyadi, Bupati Bengkulu Selatan, memberikan nasihat kepada para petani sawit di wilayahnya mengenai cara berinvestasi yang benar di perkebunan kelapa sawit.

Ia mengatakan agar tidak merugi dalam berinvestasi di perkebunan kelapa sawit, para petani harus menguasai pengetahuan budidaya yang benar. "Kunci keberhasilan investasi adalah bibit kelapa sawit," ujarnya, kemarin.

Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah memilih bibit unggul. Kalau pakai bibit yang biasa saja, pasti rugi. Biarlah bibit unggul itu mahal, yang penting hasilnya bagus. Karena sawit ini investasi yang sangat menjanjikan,” lanjutnya.  

Aspek lain yang perlu diperhatikan selain bibit adalah mengukur tingkat keasaman atau pH tanah untuk memastikan bahwa tanah tersebut mengandung cukup unsur hara. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa pupuk dan nutrisi yang diberikan kepada bibit kelapa sawit sesuai dengan kebutuhan tanaman.

“Pemberian pupuk yang berlebihan dapat berbahaya bagi tanaman, tanah dan lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran pH tanah untuk memastikan pemberian pupuk yang lebih efektif," tambahnya.

Pasokan air juga merupakan bidang yang penting. Produktivitas tanaman kelapa sawit sangat bergantung pada air. Oleh karena itu, petani harus memastikan bahwa mereka memiliki cukup air untuk memenuhi kebutuhan tanaman mereka tanpa kekurangan atau kelebihan air. Dengan demikian, pertumbuhan yang sehat dan produktif akan terjamin.

“Pasokan air juga harus dijaga, tanam sawit itu tak boleh asal, harus dipastikan lahan punya sumber air yang banyak, teramasuk juga kalau lagi musim kemarau,” tambahnya.

Hal lain yang tidak boleh diabaikan adalah jarak tanam. Gusnan menyarankan petani untuk tidak menanam kelapa sawit terlalu rapat. Jarak tanam yang tepat antara barisan dan pohon kelapa sawit adalah kunci untuk pertumbuhan yang optimal.

“Jarak antara barisan kelapa sawit dengan pohon sawit adalah 12-16 meter dan antara barisan dengan pohon sawit adalah 7-9 meter,” pungkasnya.