https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Gagal Dijadikan Kebun Sawit, Lahan Eks Tambang Dialihfungsikan Jadi Fasum dan Pemukiman

Gagal Dijadikan Kebun Sawit, Lahan Eks Tambang Dialihfungsikan Jadi Fasum dan Pemukiman

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Andy Pramudya Wardana, menanam bibit di lahan eks batu bara, foto : Polres BU

Bengkulu, kabarsawit.com – Masyarakat Desa Gunung Payung, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara berharap lahan bekas tambang batubara seluas 100 hektar di wilayah tersebut diubah menjadi perkebunan kelapa sawit milik desa.

Namun, harapan tersebut tampaknya sulit untuk diwujudkan. Pemerintah desa setempat justru berniat memperjuangkan agar lahan yang dikelola oleh PT Injatama itu dijadikan fasilitas umum (fasum).

Kepala Desa Gunung Payung, Mimbar Situmorang SIP, menjelaskan, akibat pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, Desa Gunung Payung sangat membutuhkan lahan pemukiman baru. Masalahnya, tidak ada lagi lahan yang tersedia untuk perluasan pemukiman. Semua lahan yang ada digunakan untuk pertanian dan perkebunan.

“Satu-satunya tempat yang bisa memfasilitasi perluasan pemukiman adalah lahan bekas tambang batu bara," kata Mimbar, kemarin.

Ia mengaku telah mengusulkan kepada pemerintah daerah Bengkulu untuk mengalihfungsikan lahan bekas tambang batu bara tersebut dan menggunakannya untuk membangun fasilitas umum di pemukiman. Selain pemukiman, rencananya lahan bekas tambang tersebut akan dijadikan kawasan agrowisata dan perkemahan pramuka tingkat kabupaten.

“Penduduk setempat mendukung rencana ini. Ini tanda bahwa kami serius mengelola lahan bekas tambang batu bara di desa kami," jelasnya.

Upaya penghijauan di lahan bekas tambang batu bara juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu menyumbangkan 2.000 bibit berbagai jenis tanaman seperti pinang, jengkol, petai, durian, dan pala untuk penghijauan di Gunung Payung.

Polres Bengkulu Utara juga menyerahkan 3.000 bibit pinang, durian montong dan tanaman berkayu untuk mendukung agrowisata.

Tempat ini juga cocok untuk berkemah. Selain luas dan datar, lokasi ini mudah diakses dari berbagai desa dan kota. Penghijauan yang intensif juga akan membantu melindungi sumber air.