https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

PKS Mini Bisa Bantu Petani Swadaya Cegah TBS Busuk sampai ke Pabrik

PKS Mini Bisa Bantu Petani Swadaya Cegah TBS Busuk sampai ke Pabrik

Pabrik kelapa sawit mini, foto : ist

Tana Paser, kabarsawit.com – Masyarakat Tana Paser, Kalimantan Timur saat ini berbondong-bondong menanam tanaman sawit. Bagaimana tidak tertarik, cara menanam dan merawatnya mudah, hasilnya pun menjanjikan untuk masa depan.

“Ada banyak produk yang bisa kita olah dari sawit, misalnya minyak goreng, sabun, sampai biodisesel pun bisa. Makanya petani sawit pada yakin sawit ini sangat menjanjikan,” ucap Adi Maulana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Paser, beberapa hari yang lalu.

Kebun sawit di Kalimanta Timur ada seluas 1,4 juta hektar, di Indonesia provinsi ini berada di urutan kelima kebun sawit terluas di Indonesia. Kalau di Tana Paser, luasnya lebih kurang 201.168,42 hektar dan akan terus bertambah.

“Minat masyarakat dan potensi sawit di sini besar sekali, tapi sayangnya masih banyak petani swadaya yang kesulitan. Soalnya pendapatan mereka itu tidak murni untuk mereka pribadi, harus bayar jasa angkutan, jarak kebun ke PKS itu jauh, jadinya kalau terlambat sawit itu banyak yang busuk, dan juga PKS masih sering mempermainkan harga,” papar Adi.

Adi memberi tahu bahwa waktu penyimpanan sawit itu paling lama 24 jam, kalau lebih dari itu biasanya sawit akan busuk sebelum sampai pabrik. Karena itu banyak juga petani yang panen TBS sawit waktu sawitnya masih muda atau belum matang. Kalau sudah begini, PKS pun malas membelinya, banyak yang ditolak, sekalipun diterima PKS pasti dibeli dengan harga murah,” tandasnya.

Karena itu Adi berpesan agar petani sawit pandai-pandai mengolah hasil panen sawit mereka, “Beberapa hari lalu ada workshop dan sosialisasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), mereka memberikan ilmu cara mengolah buah sawit menjadi Pra-CPO. Nah apa yang ada di workshop itu bisa membantu petani swadaya,” ujarnya.

Adi juga berharap BPDPKS bisa peka dengan kondisi petani swadaya, salah satu caranya dengan memberikan alat pengolahan sawit mini ukuran 500-700 kilogram TBS per jam. “Kalau sudah pakai ini, dijamin tidak ada sawit yang busuk sampai ke pabrik,” jaminnya.