Bengkulu, kabarsawit.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Bengkulu, Lianto meminta para petani kelapa sawit di daerah itu untuk belajar pengendalian hama dari pakar ketimbang dari Google ataupun video tayangan di YouTube.

"Memang bisa menjamin, belajar autodidak bisa menuntaskan masalah. Apalagi pengendalian hama. Justru risikonya bisa membuat gagal panen atau bisa berujung tanaman mati," ujarnya, kepada kabarsawit.com, kemarin.

Ia mengingatkan agar petani waspada dan tidak asal serap informasi yang tayang melalui berbagai platform media. 

"Jangan sampai lantaran melihat penyakit tanaman lalu mencari cara pengendalian di Google dan langsung diaplikasikan. Dampaknya gagal panen atau tanaman mati," tegas Lianto.

Meski diketahui di daerah masih belum ada pakar perkebunan, dia mengimbau agar petani berkonsultasi kepada ahli ataupun penyuluh pertanian.

“Bila ada serangan penyakit, konsultasikan secepatnya kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Karena beberapa penyakit yang membahayakan itu, perlu penanganan khusus,” tutup Lianto.