https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Harga APK Mahal Membuat Petani Sawit Mikir-Mikir

Harga APK Mahal Membuat Petani Sawit Mikir-Mikir

Kepala Distansaker Bengkulu, Edwar Happy, foto : ist

Bengkulu, kabarsawit.com - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, Edwar Happy menyerahkan agar petani kelapa sawit di daerah itu menggunakan Alat Pelindung Kerja (APK) saat beraktivitas di kebun.

"Harusnya petani sawit pakai APK, supaya terlidung dari hal-hal berbahaya saat beraktivitas di kebun. Soalnya, resikonya tinggi di kebun itu,” Edwar mengingkatkan, kemarin.

“Petani pasti mudah cedera karena kontak dengan alat tajam dan berbagai bahan kimia yang digunakan dalam pertanian jika APK tidak ada,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah berencana untuk membuat program penyuluhan tentang pentingnya APK dan cara menggunakannya. "Kami mau memberikan edukasi kepada petani sawit tentang pentingnya APK dan cara menggunakannya dengan benar," ucap Edwar.

Petani sawit berisiko melakukan pelanggaran hak kerja jika APK tidak digunakan. Hal ini bertentangan dengan standar keselamatan dan kesehatan kerja yang dijamin oleh hukum.

“Untuk menjamin perlindungan hak-hak petani sawit Bengkulu, kami akan kerja sama dengan pihak terkait,” ucap Edwar menyampaikan.

Salah satu petani sawit di Bengkulu, Siti Marwah, juga kesulitan membeli APK karena harganya terlalu mahal.

“Kami tau pentingnya APK ini, tapi masalahnya sulit untuk mendapatkankannya, harganya pun mahal. Jadi kami malas membelinya. Ditambah lagi harga TBS sawit belum stabil,” tutupnya.