https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Anggota DPRD Bengkulu : Jangan CPO Saja yang Jadi Patokan

Anggota DPRD Bengkulu : Jangan CPO Saja yang Jadi Patokan

TBS Sawit, foto : Dok Kabar Sawit

Bengkulu, kabarsawit.com - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Bengkulu meningkat dan sudah menyentuh angka Rp 2.000/kg. Namun, menurut Fitri SE, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, harga saat ini masih jauh dari harapan petani.

Menurutnya, biaya perawatan hingga pemanenan sawit masih belum sebanding dengan harga TBS sawit.

“Satu faktor yang menyebabkan harga TBS sawit saat ini rendah adalah karena penetapan hanya menggunakan satu parameter sebagai dasar perhitungan,” jelas Fitri, Jumat (11/8).

Sangat bagus bahwa tim penetapan harga TBS Bengkulu memasukkan cangkang dalam perhitungan mereka. Namun, dia meminta faktor lain juga dimasukkan dalam penetapan harga TBS.

"Oleh karena itu, jangan cuma harga CPO dan cangkang sawit yang digunakan sebagai dasar, tetapi juga faktor tambahan seperti bungkil dan limbah sawit," ungkapnya.

"Karena bungkil kan bisa diekspor juga, harus dihitung dalam perhitungan harga sawit itu,” ia melanjutkan.

Menurutnya, limbah sawit juga dapat dihitung dalam perhitungan harga TBS karena ada beberapa pabrik kelapa sawit di Bengkulu yang menjual limbah seperti abu jangkos dan jangkos ke petani. "Kami terus mendesak hal ini agar dilirik tim penetapan harga TBS," katanya.

Harga TBS kelapa sawit mungkin naik sebesar Rp 10 hingga Rp 25 per kilogram jika limbah dimasukkan dalam perhitungan.

"Memang tidak signifikan, tetapi penambahan itu pasti akan menaikkan harga TBS kelapa sawit," tutupnya.