Bengkulu, kabarsawit.com - Sebanyak 11 ribu ton cangkang kelapa sawit di Provinsi Bengkulu sudah siap diberangkatkan ke Jepang pada pekan pertama Februari 2023.

Kepastian ini setelah perwakilan Pemprov Bengkulu dan importir asal Jepang meninjau stok barang, pelabuhan dan sarana di Pelabuhan Pulau Baai.

Komisaris PT Inti Persada sebagai pengekspor cangkang dari Bengkulu, Anca Ansarullah mengatakan, delegasi Jepang yang meninjau langsung bernama Koya Nakanishi, Konishiro dan Weda.

"Permintaan 10 ribu ton, kami kirim 11 ribu, untuk menjaga penyusutan. Jangan sampai minus ketika tiba di Jepang," kata Anca kepada kabarsawit.com, di Bengkulu, Rabu.

Bahkan, kata Anca, volume cangkang yang tersedia di stockpile saat ini sebanyak 18 ribu ton. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah untuk memenuhi volume permintaan Jepang hingga akhir tahun 2023.

"Pokoknya, ekspor tahap pertama tinggal loading," kata Anca.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) Deswan Hardjo Putra menambahkan, persiapan ekspor cangkang sawit perdana ke Jepang sudah 90 persen. Bahkan, pergerakan stocking sudah menuju persiapan ekspor tahap kedua. 

"Dukungan semua pihak di Bengkulu sangat bagus, ini merupakan ekspor komoditas pertama di Pelabuhan Pulau Baai tahun ini," kata Deswan.

Sementara, Pelaksana Harian General Manager PT Pelindo II Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Capt Arya Robin juga mengatakan, draft kapal pengangkut cangkang sawit yang akan dikirim ke Jepang sudah sesuai dengan kesiapan pelabuhan, terutama posisi alur pintu masuk yang sudah memenuhi standar mereka.

"Alur berada pada posisi kedalaman 10 law water spring. Kapal pengangkut cangkang tidak akan terhambat masuk," pungkasnya.