Begini Cara Perusahaan Sawit Menambah Wawasan Petani!
Banjarbaru, kabarsawit.com - Pemrpov Kalteng bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jendral Perkebunan (Ditjenbun), Kementan, dan Institut Pertanian Bogor (IPB) Training untuk mengadakan Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit. kegiatan ini diikuti oleh puluhan petani kelapa sawit yang ada di kalimantan selatan (kalsel).
"Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan 1,2 & 4 di Provinsi Kalsel ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit BPDPKS," jelas Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalsel, Suparmi, Rabu (2/8).
Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi menjelaskan, BPDPKS sudah menjadikan Pelatihan Teknik Budidaya Kelapa Sawit sebagai bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pekebunan Kelapa Sawit, dan ada angkatan 1,2 & 4 di Provinsi Kalsel.
Bukan hanya materi seperti teori di dalam kelas, semua peserta pelatihan juga diajak untuk mengunjungi Lapangan di PT Citra Putra Kebun Asri (PT. CPKA) Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
"Untuk menambah wawasan praktis petani sawit mengenai kegiatan budidaya kelapa sawit dan pembibitan kelapa sawit skala industri secara langsung, IPB Training bekerja sama dengan BPDPKS untuk membawa peserta pelatihan mengunjungi PT. CPKA,” katanya.
Di sisi lain, Perwakilan Tim Trainer IPB mengutarakan harapannya supaya memanfaatkan kesempatan itu untuk mendalamai bagaiman budidaya kelapa sawit yang dikerjakan oleh perusahaan.
"Mudah-mudahan pelatihan ini bisa menjadi tempat bagi para peserta untuk belajar bagaimana budidaya kelapa sawit dalam skala perusahaan dan semoga para petani bisa memetik ilmu dari PT. CPKA," katanya.
Manajer Kebun PT CPKA, Eko Prianto pun menerangkan kalau perusahaan ini memiliki kebun sawit kurang lebih 12.500 hektar serta dua pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah Kalsel. Walaupun milik kebun sendiri, sekarang sumber bahan baku di PKS ini 70 persennya adalah TBS sawit dari petani.
"Buah yang berkualitas baik itu tergantung bibit, pengelolaan, dan cara tanamnya yang juga harus baik. kita bisa bertukar pikiran sepanjang kunjungan berlangsung," katanya.
Kemudian peserta diajak menyaksikan proses penanaman benih hingga menjadi bibit unggul yang siap tanam secara langsung di unit pembibitan. Ada proses seleksi dan sortasi yang cukup ketat yang dilakukan oleh PT. CPKA supaya menghasilkan bibit siap tanam yang sangat baik.
Tahap akhir peserta bergerak menuju unit kebun Tanaman Menghasilkan (TM). Peserta diperkenalkan terkait sistem SISKA atau memelihara sapi di areal perkebunan sawit. "Memelihara sapi di area kebun dapat meningkatkan zat hara yang baik bagi pohon sawit sehingga dapat menghemat biaya pembelian pupuk," katanya.
Dengan perjalanan kunjungan lapangan yang sangat berguna ini, petani memperoleh wawasan praktis yang berharga tentang tata kelola kebun, PKS, dan pembibitan kelapa sawit. "Mudah-mudahan petani bisa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang yang telah mereka peroleh dalam menjawab tantangan di masa depan dalam komoditas kelapa sawit," pungkasnya.