https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Konflik Petani Sawit dengan PT DDP di Mukomuko Kian Memanas, Sempat Adu Jotos

Konflik Petani Sawit dengan PT DDP di Mukomuko Kian Memanas, Sempat Adu Jotos

Kondisi petani usai adu jotos dengan pihak PT DDP.

Bengkulu, kabarsawit.com - Konflik antara Kelompok Petani Maju Bersama dengan PT DDP di Desa Malin Deman, Kabupaten Mukomuko masih terus terjadi.

Bahkan pada 27 Juli 2023 lalu, karyawan perusahaan bersama sekitar 50 anggota Brimob diduga merampas hasil panen kelapa sawit di lahan milik petani bernama Suharto.

Suharto pun sempat menanyakan maksud dari aksi yang dilakukan pihak perusahaan. Namun mereka tidak memberikan jawaban apapun dan hanya diam.

Kejadian itu pun memicu petani lainnya datang ke lokasi untuk melihat langsung peristiwa itu. Namun para petani yang datang mendapat ancaman dari security perusahaan dan tidak mengizinkan mereka masuk ke lahan kebun sawit tersebut.

"Mereka mengancam teman saya sesama petani dan merampas hasil panen kelapa sawit saya," kata Suharto kepada kabarsawit.com, kemarin.

Suharto mengatakan sawit yang telah dipanennya diambil paksa oleh karyawan PT DDP dan mengangkutnya dengan Dumtruk merah jenis Dyna. Tindakan tersebut memicu kemarahan Suharto beserta anggota petani yang berada di lokasi.

"Kami melawan dan bertanya kepada mereka, siapa yang bertanggung jawab atas aksi penjarahan buah kami ini? Atas dasar apa kalian berani menjarah hasil panen kami?. Sayangnya, tidak ada jawaban yang keluar dari karyawan PT DDP tersebut," kata Suharto.

Lantaran tidak memberikan jawaban, memicu kemarahan dari petani. Bentrokan fisik antara kedua belah pun sempat terjadi.

 

"Bentrokan tersebut menyebabkan beberapa petani mengalami luka serius. Darmen, salah satu anggota Petani Maju Bersama, mendapatkan lemparan batu di pipi sebelah kiri, yang menyebabkan pipinya lembam, mata bengkak, dan keluar darah dari mulutnya. Selain itu, Poniran juga menjadi korban dengan mengalami pukulan di pelipis kiri, yang menyebabkan lebam di area tersebut dan berdarah," jelas Suharto.

Suharno berharap pemerintah dan pihak berwenang segera menyelesaikan konflik ini secara adil dan damai. Agar tidak terjadi lagi konflik yang lebih besar.

"Kami berharap pemerintah dan pihak berwenang segera menyelidiki lebih lanjut dan mencari cara agar perselisihan ini dapat diatasi dengan baik," pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum terkonfirmasi ke Polres Mukomuko.