https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Aspek-PIR Rilis Film Dokumenter Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Aspek-PIR Rilis Film Dokumenter Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit

Film Dokumenter Aspek-PIR, foto : istimewa

Jakarta, kabarsawit.com - "Desa Transmigrasi Sawit" merupakan film dokumenter yang digagas oleh Aspek-PIR Indonesia dan BPDPKS, sudah resmi dirilis dan akan disiarkan di TVRI selama tiga hari berturut-turut mulai pukul 10.30 WIB hari ini.

Setiyono, Ketua Umum Aspek-PIR Indonesia, mengatakan bahwa film dokumenter tersebut dibuat untuk menjaga sejarah perjuangan awal Aspek-PIR Indonesia agar tetap hidup. Selain itu, sebagai bagian dari kampanye hitam yang menentang kelapa sawit.

“Dari transmigrasi Aspek-PIR lahir, karena itu kami ingin menceritakan semuanya melalui film documenter ini,” ucapnya, Senin (5/6).

Setiyono menuturkan bahwa tujuan film ini adalah untuk membuktikan bahwa kelapa sawit menguntungkan masyarakat, terutama warga transmigrasi. Dimana sejarah petani plasma dan keberhasilan budidaya kelapa sawit akan diceritakan disini.

Film ini dibuat di tiga desa: Desa Bumi Kencana di Musi Banyuasin, Desa Bono Tapung Rokan Hulu, Desa Teluk Merbau, Kabupaten Siak. Dalam pembuatannya juga melibatkan tiga koperasi, salah satunya adalah KUD Tani Sejahtera.

Koperasi ini adalah hasil dari PTPN V, yang beroperasi di Desa Bono Tapung dan menggunakan aplikasi Smartcoop sebagai sistem digital.

Dia menambahkan, "Selain menceritakan sejarah Aspek-PIR, film dokumenter tersebut juga akan menunjukkan bagaimana PSR bekerja, dan sebagainya."

Selain itu, Setiyono menyatakan bahwa penonton dapat mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari film ini. Pola Perkebunan Inti Rakyat (PIR) akan sangat layak untuk dipertahankan. Bahkan perkebunan kelapa sawit swadaya menerimanya. Dalam hal ini, bagaimana menjangkau kerjasama dengan perusahaan.

Film dokumenter ini akan disiarkan di televisi dan di berbagai media sosial sehingga seluruh masyarakat dapat menontonnya. agar kampanye hitam anti kelapa sawit berhenti.

"Saat ini Eropa kembali membuat regulasi baru yang lebih mengarah pada kampanye hitam kelapa sawit. Dan kita ingin buktikan melalui film dokumenter ini," ujarnya.

Sebelum itu, Setiyono juga berkesempatan untuk bertemu dengan Gubernur Riau, Syamsuar. Orang paling berpengaruh di Riau yang juga akan menjadi narasumber dalam film dokumenter itu.

Rencananya setelah film ini dirilis, Aspek-PIR akan membangun desa transmigrasi di provinsi lain yang menjadi pusat kelapa sawit, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan daerah lain.