https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Ternyata Karhutla di Indonesia Bukan Karena Sawit! Ini Faktanya

Ternyata Karhutla di Indonesia Bukan Karena Sawit! Ini Faktanya

Karhutla, foto : envira

Jakarta, kabarsawit.com - Kebakaran hutan dan lahan atau disingkat karhutla, adalah masalah besar di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit sering dituduh sebagai penyebab utama karhutla, tetapi data lapangan bertentangan dengan tuduhan tersebut.

NGO anti sawit yang banyak berafiliasi dengan negara produsen minyak nabati lainnya, terus-menerus menuduh industri sawit di Indonesia dengan menyatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh perkebunan kelapa sawit. Tidak hanya di Indonesia, kabar ini pun disiarkan ke seluruh dunia, melalui jaringan media seperti koran, televisi, dan radio. Selain itu mereka juga menyebarkannya melalui berbagai platform sosial media. Karhutla di Indonesia menarik perhatian masyarakat dunia, seolah-olah menunjukkan bahwa itu adalah fenomena ini hanya terjadi di Indonesia.

Berdasarkan data dari KLHK (2022), hampir semua provinsi di Indonesia mengalami fenomena karhutla. Beberapa provinsi yang dekat dengan perkebunan sawit, seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Riau, dan Kalimantan Barat, mengalami karhutla yang relatif luas. Namun, provinsi yang tidak memiliki perkebunan sawit, seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, juga mengalami karhutla.

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara karhutla dan perkebunan kelapa sawit. Contohnya karhutla yang terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang tidak memiliki perkebunan kelapa sawit relatif lebih besar dibandingkan dengan karhutla yang terjadi di provinsi seperti Bengkulu, Aceh, dan Sumatera Barat.

Menurut Dr. Ir. Tungkot Sipayung dalam jurnalnya di Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute jika kita pelajari lebih lanjut tentang lokasi karhutla, ada beberapa hal yang menarik. Dua peristiwa kahutla terbesar yang pernah terjadi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir terjadi pada tahun 2015 dan 2019. Menurut data dari Global Forest Watch (2019), titik api pada bencana karhutla Indonesia tahun 2015 sekitar 86% terjadi di luar konsesi perkebunan kelapa sawit, yaitu hutan negara 65%, konsesi pulpwood 15%, dan konsesi logging 16%. Pada karhutla tahun 2019, sekitar 89% titik api terjadi di luar konsesi perkebunan kelapa sawit, yaitu hutan negara 68%, konsesi logging 16%, dan konsesi pulpwood 5%.

Dengan demikian, karhutla di Indonesia tidak ada hubungannya dengan provinsi yang merupakan sentra sawit, provinsi yang tidak memiliki sawit pun juga mengalami karhutla. Perkebunan kelapa sawit adalah korban dari karhutla itu sendiri.