Petani Sawit di Bengkulu Tak Perlu Takut LSD
Bengkulu, kabarsawit.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengimbau agar petani sawit yang memiliki sapi di daerah itu tidak perlu lagi takut terhadap ancaman Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Apalagi berdasarkan temuan kasus, dari total 627 ekor sapi yang terjangkit penyakit itu, 487 ekor di antaranya telah berhasil pulih sepenuhnya. Dinas juga telah menyiapkan 20 ribu dosis vaksin LSD yang akan segera disuntikkan ke sapi milik petani sawit di seluruh Bengkulu.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh Muhammad Syarkawi mengatakan, penanganan kasus LSD ini hasil kerja dan kolaborasi antara pihak dinas dan para petani.
"Kami juga berterimakasih atas dukungan penuh dari semua pihak yang telah ikut memberantas penyakit LSD di Bengkulu," kata Syarkawi, kemarin.
Vaksin LSD merupakan salah satu langkah strategis dinas untuk mengatasi penyebaran penyakit yang berbahaya bagi sapi ini. Pemberian vaksin secara tepat waktu dan menyeluruh, diharapkan kasus LSD dapat diminimalisir dan mencegah dampaknya terhadap populasi sapi petani sawit di Bengkulu.
"Kami sangat memahami betapa pentingnya peran sapi dalam kehidupan petani kelapa sawit. Sapi bukan hanya sebagai sumber penghasilan tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk melindungi ternak ini dengan menyediakan vaksin LSD secara gratis," ungkap Syarkawi.
Sementara itu, para petani kelapa sawit di Bengkulu menyambut baik langkah dari dinas. Seorang petani kelapa sawit yang memiliki beberapa ekor sapi di Kota Bengkulu, Amirudin bersyukur atas upaya pencegahan dan pengobatan yang diberikan pemerintah daerah.
"Kami merasa lega mengetahui bahwa ada 20 ribu dosis vaksin yang siap disuntikkan ke sapi. Semoga dengan vaksinasi ini, sapi-sapi di Bengkulu terhindar dari penyakit LSD dan tetap sehat," ujar Amirudin.
Dengan diberlakukannya vaksinasi LSD secara massal, diharapkan kekhawatiran para petani terhadap ancaman penyakit itu juga dapat berkurang.
"Kami berharap dinas tetap komitmen untuk terus melakukan pemantauan dan langkah-langkah pencegahan guna menjaga kesehatan ternak serta memastikan kesejahteraan petani kelapa sawit di Bengkulu," pungkasnya.