Bengkulu, kabarsawit.com - Produktivitas kebun sawit di Provinsi Bengkulu berpotensi meningkat secara signifikan jika para petani melakukan perawatan tepat.

Saat ini, mayoritas petani setelah menanam sawit cenderung meninggalkan kebun tanpa perawatan khusus, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil produksi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan merawat kebun sangat penting karena bisa meningkatkan produktivitas.

"Produktivitas kebun sawit di Bengkulu memiliki potensi yang besar jika para petani menjaga kebun dengan baik dan memberikan perawatan yang sesuai. Perlu tingkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kebun agar hasil produksi dapat meningkat secara berkelanjutan," kata Hamka, kemarin.

Hamka mengatakan, merawat kebun sawit bukanlah tugas yang rumit atau memerlukan investasi besar. Langkah-langkah sederhana seperti pemangkasan yang tepat, pemupukan yang teratur, pengendalian hama dan penyakit, serta irigasi yang baik dapat berdampak signifikan terhadap hasil kebun.

"Dengan melakukan pemangkasan yang tepat pada tanaman sawit yang sudah tua atau terinfeksi, kita dapat merangsang pertumbuhan tunas baru yang lebih produktif," jelas Hamka

Pengendalian hama dan penyakit juga merupakan aspek penting dalam perawatan kebun sawit. Tanaman sawit yang terinfeksi hama atau penyakit dapat menyebabkan penurunan produksi dan bahkan kematian tanaman.

"Para petani perlu memahami jenis-jenis hama dan penyakit yang sering menyerang kebun sawit di daerah ini. Dengan memahami karakteristiknya, petani dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat guna melindungi kebun sawit dari ancaman tersebut," ungkap Hamka.

Selain itu, Hamka juga mengatakan pentingnya sistem irigasi yang baik. Irigasi yang efisien akan memastikan kebutuhan air tanaman sawit terpenuhi, terutama saat musim kemarau yang rawan kekeringan.

"Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan periode kekeringan yang lebih panjang, sistem irigasi yang baik sangat diperlukan untuk menjaga produktivitas kebun sawit," pungkasnya.