https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Harga Brondolan Sawit di Daerah Ini Tembus Rp4.000 per Kilo

Harga Brondolan Sawit di Daerah Ini Tembus Rp4.000 per Kilo

Pekerja tengah merapikan brondolan sawit di dalam truk.

Bengkulu, kabarsawit.com - Pemilik Ramp di Provinsi Bengkulu lagi bahagia lantaran meraup untung banyak dari penjualan brondolan sawit ke pabrik.

Harga yang mereka peroleh mencapai Rp 4 ribu per kilogram, melebihi harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani, yang hanya mencapai Rp 1.500 per kilogram.

Pemilik Ramp Kelapa Sawit di Bengkulu, Barlian Utama mengatakan, mendapatkan keuntungan besar dari penjualan sawit brondola. Pabrik pengolahan di Bengkulu menghargai sawit brondolan dengan harga yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp 4 ribu per kilogram.

"Hal ini menjadi kabar baik mengingat harga TBS kelapa sawit di tingkat petani hanya mencapai Rp 1.500 per kilogram," kata Barlian, kemarin.

Selain itu, Barlian menyatakan, senang dengan harga sawit brondolan saat ini. Sebab dengan harga mencapai Rp 4.000 per kilogram benar-benar membantu dirinya meningkatkan pendapatan dan membayar upah karyawan.

"Kami sangat senang dengan harga saat ini. Sebelumnya, kami sering kesulitan mendapatkan nilai yang sesuai dengan jerih payah kami. Harga Rp 4.000 per kilogram untuk sawit brondolan benar-benar membantu kami meningkatkan pendapatan dan membayar karyawan kami dengan lebih baik," ujar Barlian.

Meskipun harga sawit brondolan tinggi, para petani kelapa sawit juga berharap agar harga TBS dapat meningkat seiring dengan kenaikan harga komoditas CPO. Jika harga TBS Kelapa sawit tidak meningkat maka akan membuat pendapatan petani menurun.

"Kami berharap harga TBS juga ikut naik, meskipun kami mengerti bahwa sawit brondolan memiliki nilai tambah yang berbeda. Namun, harga TBS akan membantu kami meningkatkan penghasilan dan kualitas hidup kami," tutur Budi Santoso, seorang petani Kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara.

Menanggapi harapan para petani, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi berjanji akan terus memonitor pergerakan harga kelapa sawit dan mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.

"Kami sadar betul mengenai pentingnya komoditas kelapa sawit bagi perekonomian daerah ini. Kami akan bekerja sama dengan pabrik dan para pemilik ramp untuk mencari kesepakatan yang adil bagi semua pihak," ungkap Rosmala.