Bengkulu, kabarsawit.com – Inflasi dapat terjadi karena banyak faktor, salah satunya belanja secara impulsif. Walaupun demikian, terdapat juga beberapa cara untuk  mencegah inflasi, salah satunya peranan petani sawit.

Deputi Kepala Perwakilan Indonesia (BI) Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha mengungkapkan, petani sawit berperan dalam pengendalian inflasi di Bengkulu.

“Jika petani sawit dapat mengelola keuangan dengan bijak, tidak melakukan pemborosan dan tidak berbelanja secara impulsif, maka harga komoditas akan tetap stabil dan dapat mengurangi resiko inflasi,” ungkap Aditya, Jumat (14/7).

BI telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka mensosialisasikan dan memberikan edukasi untuk meningkatkan konsumsi bijak bagi para petani sawit. Terdapat edukasi mengenai pentingnya menyusun anggaran, menghindari pembelian impulsif, serta melakukan perencanaan keuangan yang baik.

Hal ini bertujuan agar petani sawit dapat mengatur arus pengeluaran mereka, lebih mengutamakan kebutuhan pokok, dan menghindari pemborosan yang dapat memicu inflasi.

Salah satu petani sawit Bengkulu, Budi Santoso merespon positif terhadap kegiatan yang diselenggarakan oleh BI Bengkulu. Dia mengaku akan menerapkan ilmu yang sudah dipelajarinya dari edukasi BI, harapannya hal ini akan berdampak pada perekonomiannya dan masyarakat secara luas.

Kerjasama antara petani dan BI Bengkulu, diharapkan dapat mengurangi resiko inflasi di Provinsi Bengkulu. Jika petani sawit mampu menerepkan ilmu yang sudah diberikan, maka Bengkulu dapat menghadapi tantangan inflasi dengan lebih baik, masyarakat pun akan menikmati harga sawit yang stabil serta pertumbuhan ekonomi yang baik.