https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Kopi dan Sawit Sumber Pendapatan Masyarakat di Bengkulu

Kopi dan Sawit Sumber Pendapatan Masyarakat di Bengkulu

Ilustrasi - Tanaman Kelapa Sawit.

Bengkulu, kabarsawit.com - Perkebunan kopi dan kelapa sawit di Bengkulu terbukti menjadi sumber pendapatan yang menggiurkan bagi masyarakat. Bahkan pendapatan petani kopi pertahun bisa mencapai Rp 60 juta. Sementara pendapatan petani sawit bisa mencapai Rp 72 juta per tahun.

Petani kopi di Bengkulu, Muklis mengatakan, dengan memelihara perkebunan kopi dengan baik dan menggunakan bibit unggul, hasil panen biji kopi kering yang diperoleh mencapai 1,2 ton hingga 2 ton per hektare.

Sementara setiap hektare kebun kopi menghasilkan sekitar 1,5 ton biji kering setiap musim panen. Dengan harga kopi saat ini mencapai rata-rata Rp 40 ribu per kilogram, pendapatan petani per hektar mencapai Rp 60 juta pertahun.

"Kami sangat bangga dengan hasil yang kami dapatkan dari perkebunan kopi kami. Dengan memperhatikan pemeliharaan yang baik dan menggunakan bibit unggul, hasil panen yang kami peroleh mampu memberikan pendapatan yang cukup menguntungkan bagi kami sebagai petani kopi di Bengkulu," ungkap Muklis, kemarin.

Sementara itu, tanaman kelapa sawit juga menjadi pilihan yang menarik bagi petani di Bengkulu. Setiap hektare lahan dapat ditanami sekitar 115 batang pohon kelapa sawit. Dengan harga rata-rata penjualan kelapa sawit mencapai Rp 1.500 per kilogram, petani kelapa sawit dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 6 juta per bulan.

"Kelapa sawit menjadi sumber pendapatan utama bagi kami di Bengkulu. Dengan lahan yang kami rawat dengan baik dan perawatan yang teratur, kami dapat menghasilkan pendapatan yang cukup signifikan dari penjualan hasil panen kelapa sawit setiap bulannya," kata Budi Santoso seorang petani kelapa sawit di Bengkulu Utara.

Bahkan menurut Budi, dalam setahun, petani kelapa sawit yang memiliki lahan seluas satu hektar dan merawatnya dengan baik dapat menghasilkan pendapatan kotor sekitar Rp 72 juta. Kondisi ini menjadikan perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu sumber pendapatan yang menjanjikan bagi petani di Bengkulu.

"Menurut saya perkebunan kelapa sawit lebih baik dibandingkan kopi, namun untuk soal harga kopi lebih menarik," ujar Budi.

 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi SP mengatakan, dengan adanya dua komoditas ini, petani di Bengkulu memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Baik perkebunan kopi maupun kelapa sawit telah membuktikan potensi penghasilan yang menggiurkan jika diolah dengan baik dan dikelola secara efisien.

"Kami berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor perkebunan ini. Dukungan dan bantuan dalam bentuk pelatihan, pembiayaan, serta infrastruktur yang memadai akan sangat membantu para petani untuk terus mengembangkan potensi perkebunan kopi dan kelapa sawit di Bengkulu," kata Rosmala.

Dengan potensi pendapatan yang menjanjikan dari perkebunan kopi dan kelapa sawit, petani di Bengkulu bersemangat untuk terus mengembangkan dan memperluas perkebunan mereka.

Diharapkan dengan perhatian dan dukungan yang tepat, sektor perkebunan di Bengkulu dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat setempat.

"Kami berharap sektor perkebunan kopi dan sawit dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat setempat," tutupnya.