Bengkulu, kabarsawit.com - Pemerintah Provinsi Bengkulu sudah menetapkan harga tandan buah segar (TBS) sawit sebesar Rp 2.000/ kg. Namun ternyata harga ini dipermainkan oleh sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Provinsi Bengkulu.

Wakil Ketua Umum Bidang Hukum & HAM Kadin Bengkulu, Dede Frastien MH meminta Gubernur Bengkulu untuk memberikan sanksi tegas kepada PKS yang tidak taat aturan.

“Kadin Provinsi Bengkulu berkomitmen untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kenyamanan berinvestasi di Bengkulu, kami berupaya melawan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” tegas Dede, Selasa (11/7).

Langkah yang dilakukan Kadin Provinsi Bengkulu ini tidak semata hanya karena ia katalisator ekonomi, tapi juga komitmennya untuk menjauhkan sawit dari pelanggaran hukum.

Beberapa PKS menetapkan harga yang jauh lebih murah dari yang sudah ditetapkan pemerintah, dari Rp 2.000 per kilogram menjadi Rp 1.600 hingga Rp 1.700 per kilogramnya.

Efek jera bagi PKS nakal ini sangat diharapkan oleh Kadin Bengkulu. Sehingga petani dapat dengan tenang menikmati hasil panen dengan harga yang tinggi, serta investor kelapa sawit tetap merasa aman dan nyaman berinvestasi di Bengkulu.