https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Petani Sawit Bisa Menerapkan Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Petani Sawit Bisa Menerapkan Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi.

Bengkulu, kabarsawit.com - Dalam upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu telah mengajak petani sawit untuk melakukan budidaya ikan air tawar dengan menerapkan sistem bioflok.

Langkah ini diambil dengan harapan dapat memberikan alternatif penghasilan kepada petani sawit dan sekaligus mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh monoculture kelapa sawit.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi mengatakan, sistem bioflok merupakan metode budidaya ikan yang dilakukan dengan menggunakan kolam atau wadah tertutup.

Kolam tersebut dilengkapi dengan filter atau sistem bioflok yang berfungsi untuk mengendalikan kualitas air dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, sistem ini juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan ikan dengan memberikan pakan yang kaya nutrisi.

"Kami mengajak petani sawit untuk mempertimbangkan budidaya ikan air tawar dengan sistem bioflok sebagai alternatif penghasilan. Selain dapat memberikan manfaat ekonomi, metode ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam kita," kata Syafriandi, kemarin.

Petani sawit yang tertarik dengan budidaya ikan sistem bioflok akan mendapatkan bantuan teknis dan pendampingan dari Dinas Kelautan dan Perikanan.

Itu dilakulan agar petani sawit di Bengkulu bisa mengembangkan usaha budidaya ikan dengan baik.

"Kami akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani sawit yang ingin beralih ke budidaya ikan sistem bioflok. Kami berharap dengan adanya dukungan ini, petani sawit dapat mengembangkan usaha budidaya ikan dengan baik," ujarnya.

Sistem bioflok telah terbukti sukses di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Bengkulu sendiri. Dalam budidaya ikan sistem bioflok, air kolam tidak perlu sering diganti, sehingga dapat menghemat penggunaan air. Selain itu, sistem ini juga mampu mengurangi risiko penyebaran penyakit pada ikan, karena air di dalam kolam tetap bersih dan terjaga kualitasnya.

Salah satu petani sawit yang telah sukses beralih ke budidaya ikan sistem bioflok adalah Bapak Joko, warga Desa Harapan Makmur, Kabupaten Bengkulu Tengah.

"Setelah saya beralih ke budidaya ikan sistem bioflok, penghasilan saya meningkat secara signifikan. Selain itu, saya juga merasa turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar," pungkasnya.