https://www.kabarsawit.com


Copyright © kabarsawit.com
All Right Reserved.

Kerusakan Jalan di Bengkulu Tengah Dikeluhkan Pengusaha Angkutan Sawit

Kerusakan Jalan di Bengkulu Tengah Dikeluhkan Pengusaha Angkutan Sawit

Truk muatan sawit melintasi jalan yang rusak di Bengkulu Tengah.

Bengkulu, kabarsawit.com - Pengusaha angkutan kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah mengeluhkan kondisi jalan yang semakin parah.

Kerusakan yang terjadi pada gorong-gorong atau box culvert hampir membuat ruas jalan tersebut terputus. Sehingga menghambat aktivitas transportasi di daerah tersebut.

Bahkan para pengemudi kendaraan terpaksa hanya bisa memanfaatkan sebagian dari badan jalan untuk menghindari jalan yang amblas dan tidak dapat dilalui.

Permasalahan ini juga susah sampai ke telinga pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah ST MT. Namun, Febrian mengatakan perbaikan jalan belum bisa dilakukan pada tahun 2023. "Tahun ini belum ada anggarannya," kata Febrian, kemarin.

Febrian mengatakan, pihaknya berencana mengusulkan kegiatan penanganan jalan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun anggaran 2023.

"Kita sudah melaporkan hal ini ke pak Pj Bupati untuk dianggarkan di APBD-P atau APBD tahun 2024," ungkap Febrian.

Salah satu pengusaha, Barlian Utama menyoroti dampak buruk yang ditimbulkan oleh kerusakan jalan ini. Ia mengatakan, kerusakan jalan tersebut akan menghambat mobilitas.

"Kerusakan jalan yang semakin parah membuat mobilitas kami terganggu. Selain itu, kerusakan jalan juga mengakibatkan kerugian finansial bagi kami karena kendaraan harus diperbaiki secara berkala," kata Barlian.

 

Kondisi jalan yang semakin memburuk juga berdampak pada perekonomian lokal. Hal ini dapat terjadi akibat produksi dan distribusi kelapa sawit akan terganggu.

"Kelapa sawit adalah salah satu komoditas utama di daerah ini. Jika akses transportasi terhambat, produksi dan distribusi kelapa sawit akan terganggu, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi daerah," ungkapnya.

Masyarakat Desa Renah Lebar Ahmad Samsudin, juga mengaku keprihatinan atas jalan yang rusak di Bengkulu Tengah tersebut.

"Kerusakan jalan ini sudah berlangsung cukup lama dan semakin parah. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan ini demi kelancaran transportasi dan keamanan para pengguna jalan,"  ujarnya.

Diharapkan bahwa dengan adanya usulan perbaikan melalui APBD Perubahan tahun 2023, pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran yang cukup untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

Selain memperbaiki akses transportasi, langkah ini juga akan mendukung pertumbuhan sektor kelapa sawit dan memperkuat perekonomian daerah.

"Semoga perbaikan jalan dapat segera direalisasikan untuk kepentingan semua pihak yang terdampak," pungkasnya.