Bengkulu, kabarsawit.com - Harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai stabil.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Iwan Cahaya, mengungkapkan harga pembelian TBS kelapa sawit di pabrik daerah itu saat ini berkisar Rp1.640 per kg hingga Rp1.750 per kg. Harga tersebut naik dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 1.500 an per kg.

"Untuk harga TBS kelapa sawit di Mukomuko masih stabil dan naiknya belum signifikan," kata Iwan, kemarin.

Kendati begitu, beberapa perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko bersaing soal harga. Sebagai contoh, kata Iwan Cahaya, PT Bumi Mentari Karya dan PT Gajah Sakti Sawit, dua perusahaan ini membeli TBS dengan harga Rp1.750 per kg.

"Ada dua perusahaan berani membeli Rp 1.750 per kg, itu lebih tinggi dibandingkan harga penetapan Rp 1.716 per kg," ujarnya.

Selain itu, terdapat juga perusahaan lain yang memberikan harga yang kompetitif. PT Daria Dharma Pratama dan PT Mukomuko Indah Lestari membeli TBS kelapa sawit dengan harga Rp1.730 per kg. Sedangkan PT Karya Sawitindo Mas memberikan harga Rp1.710 per kg, menjadikannya pilihan menarik bagi para petani.

Namun, ada juga beberapa perusahaan yang menawarkan harga yang lebih rendah, yakni PT Karya Agro Sawitindo dan PT Usaha Sawit Mandiri membeli TBS kelapa sawit dengan harga Rp1.710 per kg dan Rp1.640 per kg secara berurutan. Sementara PT Surya Andalan Primatama memberikan harga yang sedikit lebih tinggi, yaitu Rp1.740 per kg.

"Kami senang melihat harga pembelian TBS kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko tetap stabil. Hal ini memberikan kepastian dan kesejahteraan bagi petani sawit di daerah ini. Kami berharap harga tersebut dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga petani dapat mengoptimalkan hasil panen mereka," ujar Iwan.

Dengan kestabilan harga pembelian TBS kelapa sawit ini, diharapkan petani kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih baik.

Selain itu, hal ini juga berdampak positif bagi perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan petani, dan memberikan kepastian bagi industri kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko.